"Love Story" Part 11


Setelah proses MOS yang panjang berakhir, Nabilah sekarang sudah menggunakan seragam putih abu-abu.

"Akhirnya nju, kita resmi jadi siswi SMA J" ucap Nabilah senang.

"Iya ya bil" balas Shania.

Semua murid berkumpul di lapangan untuk pembagian kelas. Tidak disangka, Nabilah dan Shania menjadi teman satu kelas.

"Hore bil, kita satu kelas lagi" ucap Shania.

"Iya, tapi Uty gimana ya?" tanya Nabilah.

"Iya ya, tuh anak gimana, kita duduk di bagian kedua aja" jawab Shania.

"Iya" ucap Nabilah.

Setelah pembagian kelas selesai, semua murid lalu masuk kelas.

"Untung kelas kita ga diacak ya" ucap Kinal.

"Iya, jadi enakkan" sambung Ayana.

"Ah kamu mah apa aja enak" ucap Beby.

Di kelas. Ayana duduk bersama Beby, Kinal dengan Jeje, Ghaida yang tomboy duduk dengan Alldy, dan Niko satu meja dengan Rizal.

"Hari pertama belajar pasti ga akan bener, lu pada mau ke kantin ga?" tanya Niko

"Geu deh" jawab Jeje dan Ghaida.

"Zal, ikut yuk" ajak Niko.

"Males ah" balas Rizal.

"Males mulu lu ah" ucap Niko yang langsung menarik tangan Rizal.

Dengan terpaksa, Rizal mengikuti sahabatnya Niko. Di jalan menuju kantin, Rizal melihat Uty berpakaian bebas di ruang guru. Rizal lalu di panggil oleh guru yang berdiri di depan ruang guru.

"Eh bro, gue dipanggil guru, lu masuk ke kelas, dari pada kena omel" ucap Rizal yang langsung menghampiri guru yang memanggilnya.

"Nik, mending lu ke kelas" ucap Ghaida.

"Lah, lu emang?" balas Niko.

"Gue sama Jeje mau ke toilet, ga jadi ke kantin" ucap Ghaida.

"Ah elah, lu berdua ngibulin gue, ya udah gue ke kelas" balas Niko pergi ke kelas.

"Byee.." ucap Jeje menahan ketawa.

"Ada apa ya pak?" tanya Rizal.

"Bentar lagi para guru-guru akan masuk ke kelas, jadi kelas kamu jangan sampe kosong" jawab guru itu.

"Iya pak" ucap Rizal.

Guru itu masuk kembali ke ruang guru bersamaan Uty keluar.

"Hai ka" sapa Uty.

"Hai juga, kok kamu ga pake seragam sekolah?" tanya Rizal.

"Aku hari ini pindah sekolah ka" jawab Uty.

"Pindah? Kemana?" tanya Rizal.

"Ke palembang ka, ayah aku pindah tugas ke sana" jawab Uty.

"Wah sayang ya, ya udah semoga kamu betah di sana" ucap Rizal.

"Iya ka" balas Uty.

"Kalo gitu kakak ke kelas dulu" ucap Rizal.

"Tunggu ka" balas Uty.

"Ada apa?" tanya Rizal.

"Satu hal kakak harus tau, Nabilah suka sama kakak" jawab Uty.

"Oh.." ucap Rizal datar.

Rizal lalu pergi meninggalkan Uty.

"Ada apa zal?" tanya Ghaida.

"Apanya ada apa?" balas Rizal.

"Itu lu tadi di panggil guru" jawab Ghaida.

"Oh itu, gue mau di jodohin sama ketua osis" ucap Rizal.

"Ketua osis? Ka Ve dong?" tanya Niko kaget.

"Lah iya, siapa lagi" jawab Rizal.

"Et itu kakak gue" ucap Niko.

"Haha, bercanda. Kata guru, katanya guru-guru pada masuk ke kelas, mungkin wali kelas" balas Rizal.

"Ah elah, tapi gue sih setuju-setuju aja kalo ka Ve sama lu" ucap Niko.

"Ah ngaco lu" balas Rizal.

Tidak lama, guru cewek pun masuk.

"Selamat pagi anak-anak" sapa guru itu.

"Pagi bu Devi" balas semua murid.

"Ada kabar gembira loh? Mau tau ga?" tanya bu Devi.

"Kulit manggis ada ekstraknya paling" bisik Niko.

Rizal hanya tersenyum mendengar ucapan Niko.

"Ga tau bu" ucap Kinal.

"Jadi, ibu adalah wali kelas kalian" balas bu Devi.

"Kalo gitu sekarang kita bikin susunan anggota kelas, kita cari ketua kelas, siapa yang mau?" tanya bu Devi.

"Kinal bu" teriak Jeje.

"Oke Kinal, siapa lagi?" tanya bu Devi.

"Rizal bu" teriak Ayana.

Seketika Rizal berhenti mencorat-coret bukunya.

"Oke Rizal, ada lagi?" tanya bu Devi.

"Saya ga mau bu, kenapa ga Ayana aja" potong Rizal.

"Tumben kamu peduli zal, biasanya masa bodo" ucap Ayana.

"Udah zal, lu ngalah aja" bisik Niko.

Rizal lalu diam dan kembali mencorat-coret bukunya.

"Sekarang, kalian tulis nama diantara Kinal dan Rizal di kertas kecil nanti dikumpulkan" ucap bu Devi.

Semua murid langsung menulis satu nama dan menggulungnya.

"Udah semua?" Tanya bu Devi.

"Udah bu" jawab semua murid.

"Kalo gitu Ghaida sama Jeje bantu ibu, Ghaida yang bacain, trus Jeje yang nulis di papan tulis" ucap bu Devi.

Ghaida kemudian membaca kertas-kertas yang sudah terkumpul. Hasil voting cukup mengejutkan, Rizal mendapatkan hasil 29 suara, sadangkan Kinal 10 suara.

"Beda jauh bro" bisik Niko.

"Grrr" balas Rizal sedikit kesal.

"Oke sudah jelas ya, yang jadi ketua kelas adalah Rizal wakilnya Kinal" ucap bu Devi.

Rizal mengeluarkan iphonenya dan membuka twitter.

"Ah bete jadi ketua kelas, pilihan yang salah yang milih gue" isi tweet Rizal.

Tidak lama ada satu balasan dari twitternya.

"Sinka Juliani" ucap Rizal pelan.

"Cie selamat ya, semangat o(^w^o) oiya follback ya" isi balasan dari Sinka.

Rizal lalu memfollback twitter Sinka.

"Serius amat" ucap Niko tiba-tiba.

"Ah apaan sih lu" balas Rizal.

Bel istirahat berbunyi. Rizal duduk sendiri di kantin sambil meminum jus mangga, dengan gayanya yang cool semua cewek di kantin hampir memandangnya.

"Boleh aku duduk di sini?" tanya cewek yang menghampirinya.

"Eh ka Ve, boleh-boleh" jawab Rizal.

"Ga baik duduk sendiri" ucap Ve.

"Lah kenapa emang?" tanya Rizal heran.

"Semua cewek di kantin pada cari perhatian ke kamu, mereka tau kalo kamu masih jomblo" jawab Ve.

"Ya udah ka, kakak di sini aja, biar mereka mikir kalo aku lagi pacaran" ucap Rizal.

Rizal lalu merapatkan duduknya ke Ve sampai sedikit menempel.

"Oi, buset. Gue cariin lu ternyata lu lagi asik pacaran sama kakak gue" ucap Niko yang langsung duduk di sebelah kiri Ve.

Rizal lalu menjauhkan duduknya dari Ve.

"Hmmm, ada apa nyari gue?" tanya Rizal.

"Ikut futsal ga?" tanya Niko.

"Ikut lah" jawab Rizal.

"Oke mantap" ucap Niko.

"Ya udah kita ke lapangan sekarang" tambah Niko.

Rizal lalu berdiri dan berjalan selangkah. Tidah di sangka dia bertabrakan dengan Nabilah yang sedang membawa jus jambu dan mengenai baju Rizal.

"Eh?" ucap Nabilah kaget.

*To Be Continued*

Previous
Next Post »
Thanks for your comment