"Love Story" Part 13

Setelah Rizal mengetahui bahwa sekolahnya akan bertanding melawan SMA K, dia hanya terdiam. Di kelas pun demikian, dia terlihat seolah-olah bingung.

"Zal, kenapa lu?" tanya Beby.

"Eh, engga kok beb" jawab Rizal.

"Gue perhatiin, lu pulang dari tempat wisata jadi sering bengong" sambung Jeje.

"Iya.." sambung Kinal.

"Kalo ada masalah cerita aja ke kita" ucap Ghaida.

"Nanti kalo udah waktunya pasti gue cerita" jawab Rizal.

Tidak lama, bel sekolah berbunyi. Sekolah pun dibubarkan.

"Zal, lu langsung balik?" tanya Niko.

"Ha.. iya" jawab Rizal yang sudah memakai helm.

"Ya udah ya, gue duluan" tambah Rizal.

Rizal pergi meninggalkan Niko di parkiran sekolah.

Saat pulang sekolah. Yuda bergegas ke kelas 11 IPA 3 untuk menemui Sinka.

"Sin, anter gue ke kakak lu yuk" ajak Yuda.

"Mau apa?" tanya Sinka penasaran.

"Ya udah, anter aja" jawab Yuda.

"Kita ikut ya?" tanya Lidya.

"Ya udah terserah" jawab Yuda.

Sinka akhirnya mengantar Yuda untuk bertemu dengan Naomi bersama Lidya, Tata, Acha, Yupi, dan Bagas yang juga ikut. Mereka lalu bertemu Naomi di lapangan.

"Kaa....!" teriak Yuda.

"Em.. apa?" tanya Naomi.

"Ka Meli mana?" tanya Yuda.

"Meli?" tanya Naomi bingung.

"Imel kali" sambung Lidya.

"Nah itu" ucap Yuda.

"Oh Imel. Dia kayanya masih di depan gerbang deh" ucap Naomi.

"Emang mau kenalan sekarang?" tanya Naomi.

"Iya, takut keburu diambil orang ka, hehe" jawab Yuda.

"Ya udah kita ke sana sekarang" tambah Tata.

Mereka semua lalu bergegas menemui cewek bernama Imel.

"Tuh dia" ucap Naomi menunjuk Imel yang dijemput oleh seorang cowok.

"Imel....!" teriak Naomi.

Saat Imel mau menaiki motor yang menjempunya itu, dia lalu mengurungkan niatnya.

"Hey, ada apa?" tanya Imel.

"Ini, temen adik aku ada yang mau kenalan sama kamu" jawab Naomi.

"Oh yang tadi kamu cerita di kelas? mana orangnya?" tanya Imel.

Yuda lalu di dorong oleh Tata yang dari tadi berdiri di belakang.

"Hei ka" sapa Yuda.

"Hei, Yuda ya?" tanya Imel.

"Iya ka" jawab Yuda.

"Tuh kan, bener tebakan gue, dia udah punya cowok, liat aja cowoknya ngejemput pake motor ninja" bisik Lidya ke Tata.

Saat Imel dan Yuda berkenalan, Sinka melihat cowok yang menjemput Imel dengan serius.

"Matanya, aku pernah liat mata itu, tapi dimana ya? siapa dia?" kata Sinka dalam hati.

Sinka terus menatap cowok itu dengan serius. Walau pun cowok itu menatap ke arah Imel. Jarak cowok itu dengan Sinka hanya berjarak lima langkah.

"Udah kan kenalannya?" tanya Naomi.

"Hehe, udah ka" jawab Yuda.

"Hei sayang" ucap Farel yang tiba-tiba datang bersama Viny dan Ikha.

"Hei sayang" balas Sinka.

Seketika cowok yang menjemput Imel menatap ke arah Sinka dan Farel.

"Ada apa sih ini rame banget?" tanya Viny.

"Ini, Yuda kenalan sama kakak kelas" jawab Acha.

"Oh.. ini kakak kelas yang diincer Yuda" sambung Ikha.

"SSsssttttt.....!" balas Yuda.

"Cie cie, cantik juga" ucap Farel.

"Oiya, besok kita latihan futsal, pertandingan uji coba pertama kita lawan SMA J" tambah Farel.

"Tenang, pasti kita menang, kita bantai mereka" balas Yuda.

"Asikkkk.." ucap Bagas.

"Jangan gitu, mereka sangat kuat, malah saingan terberat kita. apa lagi yang gue denger ada tiga orang yang jago banget, kalo ga salah namanya Rizal, Niko sama Alldy" sambung Farel.

"Iya iya" ucap Yuda.

"Kalo gitu aku pulang duluan ya?" potong Imel.

"Oh, iya ka" ucap Yuda.

"Ka, itu pacar kakak?" tanya Lidya tiba-tiba.

Imel hanya tersenyum manis ke Lidya. Dia pun lalu naik motor jemputannya. Sinka masih menatap tajam mata cowok itu, dan cowok itu juga menatap Sinka. Mereka berdua saling tatap-tatapan untuk beberapa detik. Cowok yang menjemput Imel menggunakan helm dan masker yang menutupi wajahnya, yang tersisa hanya matanya, itulah yang membuat Sinka penasaran dan terus menatap matanya.

"Hei, jangan natap cewek itu terus, ayo jalan" bisik Imel.

Setelah sadar, mereka berdua pun pergi.

"Itu cowoknya bukan sih?" tanya Yuda penasaran sambil melihat cewek yang disukainya pulang bersama cowok lain.

"Ga usah dipikirin, lanjut terus, belum tentu dia cowoknya" jawab Farel.

"Ya udah, sekarang kita pulang" ucap Naomi.

Mereka semua lalu membubarkan diri dan pulang.

Malam tiba. Rizal di kamar asik bermain PES 2014 di PS3nya.

"Tok.. tok.." suara ketukan pintu kamar Rizal.

"Masuk..!" teriak Rizal.

"Hei dek, kakak boleh tidur di kamar kamu ga?" tanya Melody yang masuk ke kamar Rizal sambil membawa guling dan bantalnya.

"Tidur aja" jawab Rizal yang masih asik bermain.

Melody lalu tiduran di kasur Rizal sambil bermain HP.

"Mamah sama Papah kemana ka?" tanya Rizal.

"Oiya, kakak belum cerita, Mamah sama Papah ke Bali tiga hari, ada rekan bisnis di sana" jawab Melody.

"Oh.." ucap Rizal datar.

"Jangan gitu, mereka ngelakuin itu semua kan demi kebutuhan kita, lagipula nanti perusahaan keluarga jatuh ke kamu" balas Melody.

"Iya kak" ucap Rizal.

Tanpa terasa Rizal bermain cukup lama. Jam menunjukan jam satu malam. Rizal menyudahi permainannya, dia berdiri untuk meregangkan otot-ototnya.

"Ah gila pegel" ucap Rizal pelan.

Rizal tersenyum melihat kakak satu-satunya yang sedang terlelap tidur di kasur kirinya. Rizal pun tidur di samping kakaknya.

Esok harinya di sekolah. Rizal, Niko, dan Alldy sedang berlatih futsal.

"Ngeliat ka Rizalnya ga usah serius banget kali bil" ucap Shania.

"Ih apaan sih" balas Nabilah.

"Cie cie, haha" ucap Shania.

"Shan, gue pikir-pikir, kayanya bener deh yang diomongin sama ka Ve" ucap Nabilah.

"Ya elah, ga usah dipikirin serius banget kali bil" balas Shania.

"Tapi shan, tekat gue udah bulat buat ngerubah penampilan" balas Nabilah.

"Terserah lu sih itu, tapi pendapat gue, lu jangan melakukan hal sesuatu karena terpaksa, nanti hasilnya ga baik" ucap Shania.

"Gue juga mau dilirik sama ka Rizal. Satu-satunya cara gue harus ngerubah penampilan" balas Nabilah sambil melihat Rizal berlatih futsal.

*To Be Continued*

Previous
Next Post »
Thanks for your comment