"Love Story" Part 37

Setelah Rizal mengantar Nabilah pulang, dia langsung menyiapkan perlengkapan untuk menginap di sekolah.

"Dek, emang kamu harus ya nginep di sekolah?" tanya Melody yang duduk di kasur Rizal.

"Iya, kalo ga dateng ga enak" jawab Rizal.

"Kakak sendiri dong di rumah?" tanya Melody sedikit sedih.

"Ada mbok kan" jawab Rizal.

"Iya sih" ucap Melody.

"Kak, aku bawa mobil kakak ya" ucap Rizal.

"Motor kamu emang kenapa?" tanya Melody.

"Ya engga, aku males aja bawa motor" jawab Rizal.

"Terus kalo kakak nanti malem mau jalan pake apa?" tanya Melody.

"Tuh motor aku nganggur" jawab Rizal.

"Motor kamu kegedean, kakak bisanya matic" ucap Melody.

"Ya udah, nanti beli motor honda beat yang baru, yang iklannya cewek banyakan itu" balas Rizal.

"Oh cewek yang banyakan itu, idol grup kan? kalo ga salah TKJ48" tanya Melody.

"Iya kali, pokoknya yang iklan baru itu aja" jawab Rizal.

"Iya deh iya" ucap Melody.

Tanpa terasa jam menunjuk pukul 19.30, Rizal berpamitan pergi.

"Kak, aku pergi dulu ya" ucap Rizal.

"Hati-hati ya" balas Melody.

"Kalo ada apa-apa telpon aku" ucap Rizal.

"Iya, di mobil kakak ada selimut, lumayan kalo dingin" balas Melody.

"Siap" ucap Rizal yang langsung pergi.

Saat jam delapan malam, semua anggota osis yang mengikuti lomba mading telah berkumpul di sekolah, tepatnya di ruang osis.

"Kinal mana sih?" tanya Niko.

"Lagi di jalan, bentar lagi sampe" jawab Beby.

Menunggu beberapa menit, Kinal akhirnya tiba.

"Nal, dari mana aja lu?" tanya Niko.

"Sory, eh cowok-cowok, bantu ambil perlengkapan mading di mobil gue"jawab Kinal.

"Lu berdua ambil gih, gue males keluar" ucap Rizal.

"Iya, gue tau alesannya lagian" balas Niko.

"Iya, santai aja" sambung Alldy.

Alldy, Niko, dan Kinal pergi mengambil perlengkapan di mobil Kinal.

"Alesan apa?" kata Nabilah dalam hati sambil melihat Rizal.

Tidak berapa lama, mereka bertiga kembali sambil membawa perlengkapan yang cukup banyak.

"Wah, bakal menjadi malam yang panjang" kata Rizal dalam hati sambil melihat perlengkapan yang temannya bawa.

"Yap, ayo kita selesaikan" ucap Rizal besemangat.

"Kalo Rizal semangat, bakal cepet kelar nih" ucap Beby.

Mereka mulai mengerjakan mading untuk lomba.

Waktu berlalu begitu perlahan, Kinal dan teman-temannya terus mengerjakan pekerjaan mereka. Jam sudah menunjukan pukul setengah satu pagi.

"Ah pegel banget" ucap Rizal sambil meregangkan otot badannya.

"Gue ke toilet dulu ya, nik, ikut gue yuk" ucap Rizal.

Niko hanya melihat Rizal bingung, Rizal pun menatap Niko dan mata kiri Rizal mengedip ke Niko.

"Eh? iya-iya" balas Niko.

Mereka berdua pergi meninggalkan ruang osis.

"Kan gue ga kebelet buang air kecil zal" ucap Niko.

"Sama" balas Rizal.

"Lah terus?" tanya Niko heran.

"Gue laper" jawab Rizal.

"Nah kalo itu sama" ucap Niko.

"Ya udah cari makan, biasanya jam segini ada nasi goreng di depan sekolah" balas Rizal.

Mereka berdua pergi mencari makan, seperti dugaan Rizal, di depan sekolah terdapat penjual nasi goreng, mereka memesan dan makan.

"Kak, aku ke toilet dulu ya" ucap Nabilah.

"Iya, mau ditemenin ga?" tanya Kinal.

"Ga kak, aku ga apa-apa" jawab Nabilah.

"Oke kalo gitu" ucap Kinal.

Nabilah berjalan di koridor sekolah, dan sampai di toilet.

"Walau pun toiletnya terang, tetep aja serem kalo jam segini" ucap Nabilah pelan.

Setelah membuang air kecil, Nabilah mencuci tangan di wastafel sambil berkaca, saat sedang berkaca, terdengar suara aneh dari pojokan toilet, tentu saja Nabilah berteriak dan berlari ke luar toilet.

"Aduhhh...." ucap seorang cowok.

"Maaf, eh kak Niko" ucap Nabilah sambil melihat pintu toilet.

"Kak, pergi yuk" tambah Nabilah pergi sambil menarik tangan Niko.

"Kamu kenapa bil?" tanya Niko heran.

"Tadi tiba-tiba ada suara aneh di toilet" jawab Nabilah.

"Oiya, kakak lama benget di toilet sampe 20 menit" ucap Nabilah.

Niko memperlihatkan sebungkus nasi goreng.

"Ini?" tanya Nabilah.

"Nasi goreng, kakak tau kamu pasti laper" jawab Niko.

Nabilah menatap bungkusan itu dengan mata sayunya.

"Makan di kelas ini dulu" ucap Niko memasuki ruang kelas yang berada di depannya.

Nabilah mengikuti Niko dari belakang, Niko lalu menyalakan lampu kelas.

"Duduk bil" ucap Niko.

Mereka berdua duduk di bagian depan.

"Kakak udah makan?" tanya Nabilah.

"Udah, ayo di makan" jawab Niko.

Nabilah mulai menyuapkan nasi goreng dengan perlahan. Hingga 10 menit Nabilah selesai makan.

"Yuk kak ke ruang osis lagi" ajak Nabilah.

"Yuk" ucap Niko.

Niko mematikan kembali lampu kelas dan mereka keluar kelas.

"Gara-gara kamu tadi, kita jadi bersebrangan sama ruang osis" ucap Niko.

"Hehe, maaf kak, gara-gara tadi sih" balas Nabilah.

"Biar cepet, kita lewat lapangan" ucap Niko.

Mereka berdua berjalan melewati lapangan, saat melewati pohon yang rindang, terdengar suara.

"Hei" bunyi suara itu.

"Haaaa....." teriak Niko dan Nabilah berbarengan.

"Berisik tau ga" ucap seorang cowok.

Niko menatap wajah orang itu.

"Ah lu zal, ngagetin aja" ucap Niko.

"Kak Rizal kok di sini?" tanya Nabilah.

"Tuh, gara-gara si kampret Niko ninggalin kakak sendiri di tukang nasi goreng" jawab Rizal.

"Terus kenapa ga langsung ke ruang osis?" tanya Nabilah.

"Tadinya mau ke situ, tapi pas baru sampe sini HP langsung mati jalanan jadi gelap, ya udah berdiri di sini, untung ada kalian" jawab Rizal.

"Ya udah, kita ke ruang osis sekarang" ajak Niko yang berjalan mendekati Rizal.

"Et et, stop" ucap Rizal.

Niko langsung menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" tanya Niko heran.

"Bil sini bil" ucap Rizal.

Nabilah dengan perlahan mendekati Rizal.

"Bantu kakak" tambah Rizal memberikan tangan kanannya.

Nabilah menoleh ke Niko, dan Niko hanya mengangguk, Nabilah lalu memegang tangan Rizal.

"Sekarang kita ke ruang osis" ucap Rizal.

Niko berjalan dan Nabilah menggandeng tangan Rizal. Tidak lama, mereka sampai di ruang osis, saat sudah terang, Rizal melepas tangan Nabilah.

"Eh?" ucap Nabilah.

"Makasih ya" ucap Rizal.

"Iya kak, sama-sama" balas Nabilah.

"Dari mana aja kalian?" tanya Kinal.

"Nyasar, tuh Niko gagal jadi pemandu gue" jawab Rizal.

"Maaf-maaf, udah beres belum?" tanya Niko.

"Belum, masih banyak" jawab Beby.

"Je, istirahat aja dulu" ucap Alldy.

"Engga apa-apa kok" balas Jeje.

Rizal, Niko, dan Nabilah mulai membantu yang lainnya.

Saat jam tiga pagi. Nabilah, Kinal, Jeje, Beby, dan Niko tertidur. Hanya Rizal dan Alldy yang masih asik mengerjakan tugas.

"Kalo ngantuk tidur aja dy" ucap Rizal.

"Iya santai aja, lu juga kalo ngantuk tidur aja" balas Alldy.

"Nanggung" ucap Rizal.

Sejam berlalu, Kinal terbangun dari tidurnya.

"Ah.. jam berapa nih?" tanya Kinal.

Kinal melihat jam tangannya.

"Jam empat" kata Kinal dalam hati.

Kinal melihat pekerjaan yang tergeletak di lantai.

"Udah beres" ucap Kinal pelan.

Kinal melihat Alldy yang tertidur tidak jauh dari Jeje.

"Eh Rizal mana?" tanya Kinal dalam hati.

Di ruang osis itu, cuma Beby, Nabilah, Niko, Jeje, dan Alldy yang tertidur, hanya Rizal yang menghilang. Saat jam 5 pagi, Jeje, Nabilah, dan Beby terbangun.

"Nal, udah bangun lu?" tanya Jeje.

"Dari sejam yang lalu" jawab Kinal.

"Wih udah kelar, hebat kak Kinal" ucap Nabilah.

"Ah bukan kok, gue cuma ngeberesin sampah-sampah, pas gue bangun tadi, kerjaan ini udah beres" balas Kinal.

"Siapa yang ngerjain?" tanya Beby.

"Kayanya Alldy sama Rizal" jawab Kinal.

Jeje tersenyum melihat Alldy yang masih tertidur.

"Bantu gue yuk bawa ini ke mobil gue" ucap Kinal.

Mereka berempat membawa paper itu ke mobil Kinal.

"Ah segarnya udara pagi hari" ucap Beby.

"Rizal bawa mobil" ucap Jeje melihat mobil yang terparkir di sebelah mobil Kinal.

Nabilah menatap kaca pintu depan mobil Rizal.

"Eh, itu kak Rizal kan?" tanya Nabilah.

"mana?" tanya Jeje.

"Itu yang tidur di dalem mobilnya" jawab Nabilah.

Kinal mendekati mobil itu dan melihat ke tempat duduk sebelah kemudi.

"Iya, itu Rizal" ucap Kinal.

"Sebaiknya kita jangan ganggu" sambung Beby.

"Kita cari sarapan dulu buat kita sama mereka" ucap Kinal.

Mereka berempat pergi mencari sarapan. Di dalam mobil, Rizal sedang tertidur sambil menggunakan selimut milik Melody.

Sejam mencari sarapan. Kinal, Nabilah, Jeje, dan Beby kembali ke ruang osis sambil membawa sarapan mereka semua.

"Abis dari mana?" tanya Alldy.

"Nih nasi uduk" jawab Jeje.

"Pas benget gue laper" ucap Niko.

"Rizal ga di bangunin?" tanya Kinal.

"Hem sarapan ya?" tanya seorang cowok yang tiba-tiba datang.

"Tuh anaknya" ucap Beby.

*To Be Continued*

Previous
Next Post »
Thanks for your comment