Saat keesokan harinya di sekolah. Rizal duduk di kursinya sambil mengetukan jarinya di meja.
"Bengong aja lu" ucap Niko yang duduk di sebelahnya.
"Hemmm" balas Rizal lemas.
Melihat Rizal yang lemas, Niko melihat ke arah luar kelas.
"Zal, itu nabilah kan?" tanya Niko.
"Hemm, mana?" tanya Rizal balik.
"Itu.." jawab Niko menunjuk ke arah lapangan.
"Iya, emang kenapa?" tanya Rizal.
"Makin cantik aja dia, mau gue gebet" jawab Niko.
"Dalam bearapa hari?" tanya Rizal.
"Maksudnya?" tanya Niko heran.
"Kita taruhan" jawab Rizal tersenyum sambil menaikan alis kanannya.
Niko berfikir sambil memegang keningnya.
"Gimana?" tanya Rizal.
"Oke, dalam berapa hari" tantang Niko.
"Dalam waktu......"
"Woy" potong Alldy yang tiba-tiba datang.
"Pada ngapain?" tanya Alldy.
"Taruhan" jawab Niko.
"Taruhan bola?" tanya Alldy.
"Bukan" jawab Niko.
"Lah, terus?" tanya Alldy penasaran.
"Gue nantangin Niko, kalo dia bisa ngegebet Nabilah dalam waktu seminggu, gue bayar 500rb, begitu juga sebaliknya" jawab Rizal.
"Og, gue ikut, 500rb juga" ucap Alldy.
"Asik, sejuta nih, lumayan buat jajan seminggu" balas Niko.
"Iya, tapi kalo lu yang kalah, lu yang bayar sejuta ke kita berdua" ucap Alldy.
"Iya" balas Niko.
"Mulai hari ini berlakunya" potong Rizal.
"Siap" ucap Niko.
Niko langsung pergi ke lapangan untuk menemui Nabilah dan dan Shania.
"Hai" sapa Niko.
"Hai ka" balas Nabilah dan Shania.
"Ga kekantin ni?" tanya Niko.
"engga ka" jawab Nabilah.
Niko dengan cepat mengeluarkan HP Lumianya dari saku celananya.
"Boleh minta nomer HP kalian?" tanya Niko.
Mereka diam untuk beberapa saat.
"Boleh ka, kakakkan pemain tim inti futsal sekolah kita" ucap Shania.
Kemudian Nabilah dan Shania memberikan nomer HPnya ke Niko. Rizal dan Alldy hanya melihat Niko dari kejauhan. Setelah Niko mendapatkan nomer hp Nabilah, dia pun kembali ke kelas dangan perasaan senang.
"Shan, kok yang minta nomer hp bukannya ka Rizal ya?" tanya Nabilah.
"Udah ga apa-apa, kali aja nanti ka Rizal yang sms kamu" jawab Shania.
"Satu juta menanti" ucap Niko tersenyum.
"Santai bro" balas Alldy.
"Dapet hasil apaan?" tanya Rizal.
"Gue dapet nomer hp Nabilah sama temennya" jawab Niko.
"Cie, dapet dua langsung" ucap Alldy.
"Engga lah, nomer Nabilah doang yang gue save, yang temennya gue hapus" balas Niko memainkan hpnya.
"Padahal temennya lumayan cantik juga" ucap Alldy.
"Ya udah, buat lu aja al" balas Niko.
"Engga ah, gue kan ngincer Jeje" ucap Alldy.
"Buat lu aja zal temennya" ucap Niko.
"Gue katanya mau dikenalin sama sepupunya Alldy" balas Rizal.
"Oiya, nanti deh, gue belum ngomong ke sepupu gue" ucap Alldy.
"Minggu depan gimana?" tanya Alldy.
"Ya udah, atur aja sama lu" jawab Rizal.
Tidak berapa lama, bel masuk berbunyi. Rizal dan yang lainnya kembali melanjutkan pelajaran.
Selang beberapa jam, sekolah dibubarkan.
"Al, gue balik bareng lu ya" ucap Jeje.
"Kan biasanya gitu" balas Alldy.
"Ya engga, takutnya kamu ada keperluan lain" ucap Jeje.
"Keperluan gue kan lu" balas Alldy sambil tersenyum.
Rizal melihat mereka dari kejauhan.
"Akhirnya Alldy bisa buat Jeje nyaman" kata Rizal dalam hati.
Rizal kemudian memutukan pergi ke cafe sendiri tempat biasa.
Saat pulang sekolah, Yuda berencana mengajak Imel jalan.
"Ka, ka" sapa Yuda.
"Ada apa yud?" tanya Naomi.
"Ke ka Imel kali" jawab Yuda.
"Oh hehe" ucap Naomi.
"Ada apa?" tanya Imel.
"Pulang sekolah ada acara ga ka?" tanya Yuda.
"Engga kok" jawab Imel.
"Kalo gitu kita makan siang sambil nonton yuk ka" ajak Yuda.
"Ya udah mel, iyain aja" bisik Naomi.
"Ya udah deh" ucap Imel.
"Yes" balas Yuda.
Yuda dan Imel lalu pergi meninggalkan Naomi sendiri di lapangan.
"Yuda sama ka Imel kemana ka?" tanya Sinka.
"Biasa, Yuda ngajak jalan" jawab Naomi.
"Yupi sama Bagas juga jalan" ucap Sinka.
"Farel kemana?" tanya Naomi.
"Dia lagi ada event game online sama grupnya" jawab Sinka.
"Ya udah, pulang yuk" ucap Naomi.
Saat di cafe, Rizal mengeluarkan laptopnya sambil ditemani dengan segelas moccacino dan beberapa makanan ringan. Saat sedang asik melihat layar laptop, Rizal melihat pasangan yang memasuki cafe itu, Rizal melihatnya dengan ekspresi muka datar.
"Itu kan..." ucap Rizal.
Rizal hanya menggeleng sambil kembali melihat layar laptopnya.
"Mau mesen apa ka?" tanya Yuda.
Imel melihat-lihat menu.
"Aku xocolat chicken pasta, terus minumnya frozen milk tea latte" jawab Imel.
"Kalo aku minumnya sama, makanannya meaty lasagna" ucap Yuda.
Setelah waitress mencatat menu yang dipilih, dia pun pergi. Yuda membuka jaketnya sambil melihat kesekeliling, Yuda terkejut melihat Rizal yang sedang duduk tidak jauh dari mereka.
"Ah dia lagi" ucap Yuda.
"Ada apa yud?" tanya Imel.
"Itu anak SMA J" jawab Yuda.
Imel lalu melihat Rizal. Saat sedang meilhat, Rizal pun melihat Imel sambil tersenyum. Mereka berdua saling bertatapan beberapa detik, Yuda sadar kalau Rizal sering melempar senyuman ke Imel, dan Yuda merasa cemburu. Selang beberapa menit, waitress datang sambil membawa pesanan Yuda dan Imel, mereka berdua kemudian makan.
Setelah selesai dengan laptopnya, Rizal membereskan barang bawaannya dan bergegas pergi ke parkiran. Saat Rizal sedang mau menggunakan helmnya, dia melihat Yuda dan Imel yang keluar dari cafe, ternyata motor Yuda bersebelahan dengan motor Rizal.
"Gue perhatiin lu dari tadi ngeliatin cewek gue" ucap Yuda mendekati Rizal.
"Terus kenapa? lu ga seneng?" tanya Rizal.
"Engga lah" jawab Yuda.
"Apa urusan lu, lu bukan cowoknya, lu paling cuma ngajak dia jalan" ucap Rizal.
Yuda tersentak kaget. Dia lalu bersiap untuk menghajar Rizal, saat tangannya ingin memukul, Imel lalu berdiri di depan Rizal sambil membelakangi Rizal.
"Sebaiknya kita pergi ke bioskop" ucap Imel.
"Ka Imel, ngapain ngalangin sih ka?" tanya Yuda.
"Kita ke bioskop sekarang atau aku pulang" jawab Imel.
"Kalo cewek ini pulang, gue yang anter dia" potong Rizal.
"Oke, kiat ke bioskop" ucap Yuda.
"Untung ada ka Imel, kalo ga, abis lu" tambah Yuda sambil menunjuk wajah Rizal.
Imel menurunkan tangan Yuda yang menunjuk muka Rizal. Setelah mereka pergi, Rizal pun pergi pulang.
*To Be Continued*
ConversionConversion EmoticonEmoticon