"Love Story" Part 29

"Nama gue Dhike" ucap seorang cewek yang berdiri di belakang Rizal.

"Nah, iya Dhike" balas Rizal.

"Eh?" tambah Rizal kaget.

Rizal langsung menoleh ke belakangnya dan dia melempar senyum dingin ke cewek itu, dan cewek itu membalas senyum Rizal dengan senyum sinisnya.

"Dan ini kenalin, dua temen gue" ucap Dhike.

"Aku Frieska" ucap temannya.

"Aku Vanka" tambah satu temannya lagi.

Niko melihat Dhike dengan begitu serius.

"Oh iya, gue baru inget. Satu tahun lalu rambut lu masih pendek, sekarang rambut lu panjang sampai terurai ke punggung lu" ucap Niko.

Dhike hanya tersenyum dingin.

"Gue denger hari ini tim futsal kita menang?" tanya Dhike.

"Bukan sesuatu yang harus dibanggakan" jawab Rizal sinis.

"Sayang lu engga nyalonin jadi ketua osis, kalo misalnya lu ikut, lu bisa jadi wakil gue" ucap Dhike.

"Gila ni cewek, sombong banget" bisik Niko.

"Iya" balas Alldy.

"Terima kasih atas tawarannya, tapi gue jadi ketua kelas sama ketua tim futsal sekolah juga udah cukup" ucap Rizal santai.

"Hati-hati, saat gue jadi ketua osis, gue bakal ngawasin tim futsal dan tentu saja lu, sampe lu bikin kesalahan , gue jamin lu bakal dicopot jadi ketua tim futsal SMA J" balas Dhike.

Niko terlihat kesal, tangannya mulai dikepal seakan ingin memukul.

"Yuk guys kita pergi" ucap Dhike pergi meninggalkan Rizal dan yang lainnya.

Frieska serta Vanka mengikuti Dhike dari belakang.

"Masih lu bilang lumayan zal?" tanya Ghaida.

Rizal diam sambil melihat Dhike dan dua teman lainnya pergi menjauhi mereka.

Hari beranjak siang. Semua murid sudah melakukan voting. Calon ketua osis dan anggota osis lainnya berkumpul di aula sekolah untuk mengetahui siapa ketua osis yang baru.

"Oke semua, sebentar lagi kita akan mengetahui siapa ketua osis baru yang akan menggantikan aku" ucap Ve.

"Semoga Kinal" bisik Niko ke Alldy dan Rizal.

Enam calon ketua osis berdiri di depan anggota osis lainnya, dan dua anggota osis mulai membacakan kertas suara dan menulisnya di papan tulis. Setelah sejam berlalu, hasil sudah di dapat, Rizal hanya tersenyum sinis melihat hasil itu.

"Sekarang kita tau siapa yang menggantikan aku" ucap Ve.

"Langusng saja kita panggil... Dhike.." tambah Ve.

Sebagian anggota osis bersorak-sorai gembira.

"Dan wakilnya kita panggil..... Kinal.." ucap Ve.

"Yoo.. Kinal" teriak Ghaida dan teman-teman lainnya.

"Serah jabatan akan dilakukan tiga hari lagi" ucap Ve.

Semua anggota osis membubarkan diri. Di pinggir lapangan, Rizal beserta lainnya menunggu Kinal, Kinal menghampiri teman-temannya dengan lemas.

"Semangat nal" ucap Ghaida dan Jeje.

"Semangat" tambah Beby dan Ayana bergantian.

Selang beberapa menit. Dhike, Frieska, dan Vankamelewati mereka, Dhike tersenyum sinis ke arah Rizal.

"Kita harus hati-hati sama dia" ucap Alldy.

"Kalian ga usah khawatir, dia cuma ngincer gue" balas Rizal.

"Ngincer lu?" tanya Niko heran.

"Iya" jawab Rizal.

Rizal diam sambil berfikir flash back setahun lalu tentang kejadian debut pertamanya masuk tim futsal SMA J dan menjadi bintangnya. Setelah Rizal flash back dan berhasil mengingat tentang Dhike, Rizal lalu mengetup bibirnya dan dilanjutkan dengan tersenyum dingin.

"Oh jadi gini cara dia buat balas dendam ke gue. Oke, gue ikutin permainannya, sebaik apa dia bermain" kata Rizal dalam hati.

"Ya udah, pulang yuk" ajak Kinal.

Mereka semua kemudian pulang.

Keesokan harinya. Di SMA K sedang ramai karena mereka akan bertanding melawan SMA T. Di tempat parkir SMA K, bis SMA T telah terparkir, semua pemain SMA T turun dari bis, mereka lalu berjalan ke arah hall futsal dan menuju ruang ganti. Saat mereka berjalan, Naomi melihat sinis ke arah tiga pemain SMA T.

"Kenapa ka? kok keliatan kesel?" tanya Sinka melihat muka Naomi.

"Tiga orang yang di depan barisan, mereka yang pukulin Rizal" jawab Naomi.

Sinka langsung melihat ke arah tiga pemain yang kakaknya maksud.

"Ka Ari, ka David, dan tentu saja, mantan pacar ka Naomi yaitu ka Ethan" ucap Sinka pelan.

Beberapa siswi meneriakan nama mereka bertiga. Sinka dan Naomi berjalan menuju ruang ganti dari pemain futsal tim K.

"Kalian harus menang ya" ucap Naomi.

"Heh?" balas Farel.

"Kamu harus kalahin tim T" pinta Sinka.

Farel melihat wajah Sinka begitu serius, dia bingung kenapa Sinka seperti itu.

"Pa.. pasti kok" balas Farel canggung.

"Pasti kita menang lah ka" ucap Yuda yang menatap Imel tidak jauh darinya.

"Iya, kan ada Bagas" sambung Yupi sambil memegang tangan Bagas.

Setelah beberapa menit dan persiapan selesai. Tim K bersiap-siap untuk memasuki lapangan.

"Doain ya" ucap Farel mencubit pipi Sinka dan lalu pergi.

"Doain ya ka" ucap Yuda.

Imel hanya mengangguk.

Yuda dan Bagas menyusul Farel beserta pemain lainnya.

"Kita juga harus ke bangku penonton" ucap Lidya.

"Yuk" ucap Yupi dan Tata.

Mereka semua bergegas pergi ke bangku penonton untuk melihat pertandingan. Dan...

"PPrriitt..." tanda pertandingan babak pertama dimulai.

Pertandingan tim K dan tim T sangat sengit, mereka saling serang dan balas serang, pelanggaran pun sering terjadi.

"Curang banget mainnya" ucap Acha kesal.

"Iya ni" sambung Ikha.

20 menit babak pertama telah usai.

"Engga gue sangka mereka lumayan juga" ucap Bagas.

Yuda hanya diam sambil meminum air mineral.

"Ethan, kenapa lu dari tadi ngeliat ke arah penonton?" tanya David.

"Gue liat Naomi" jawab Ethan yang masih melihat ke arah penonton.

"Ada Sinka ga?" tanya Ari yang langsung melihat ke arah penonton juga.

Mereka bertiga berdiri di pinggir lapangan sambil melihat ke arah penonton.

"Lu masih suka sama Sinka?" tanya David.

"Masih lah, ga akan pernah gue lupain, dan pasti dia bakal jadi milik gue apa pun caranya" jawab Ari.

"Terus Milen gimana?" tanya David.

Ari tersenyum dingin.

"Engga usah sebut nama dia, lagian Milen udah keluar dari SMA T" jawab Ari.

David hanya tertawa kecil.

"Ya udah, lu sama adiknya Ethan aja" ucap David.

"Maksud lu Michelle?" tanya Ari.

"iya" jawab David.

"Ogah gue punya adik ipar kaya lu" potong Ethan.

"Sue lu emang" ucap Ari.

"Tentang Sinka, dia udah punya pacar" balas Ethan.

"Pacar? siapa?" tanya Ari dan David penasaran.

"Kapten tim K" jawab Ethan.

"Farel" ucap David.

Ari langsung melihat ke arah bangku cadangan tim K dan menatap Farel tajam.

"Abis dia sama gue" ucap Ari.

Waktu istirahat selesai. Babak kedua di lanjutkan, dibabak kedua permainan lebih seru dan tegang. Kedudukan sementara tim K unggul dengan skor 7 - 6. Ari dan Farel saling berhadapan, dan Farel berhasil melewati Ari.

"Shitt" ucap Ari mengejar Farel dari belakang.

Saat Farel mau menendang, Ari mentackle kaki Farel dari belakang.

"Arghh" teriak Farel yang terjatuh.

"PPrriitt... Pelanggaran" ucap wasit.

Yuda berlari dan mendorong Ari hingga jatuh, David dengan cepat mendorong Yuda mundur.

"Ih curang" teriak Yupi dan Tata.

"Sudah-sudah" ucap Bagas menarik Yuda mundur.

Wasit hanya memberi peringatan terhadap Ari, sedangkan Farel kesakitan memegang kaki kanannya.

"Farelll...." teriak Sinka panik.

Tidak lama Farel ditandu ke pinggir lapangan. Ari tersenyum sinis ke Farel, dan membuat Yuda kesal. Pergantian pemain, Farel keluar. Pertandingan dilanjutkan, saat Farel keluar, keseimbangan tim mulai goyah, dan hasil akhir tim T bisa menyamakan skor menjadi 8 - 8.

"Sial, seri" ucap Yuda kesal.

"Tenang, leg kedua saat di sekolah mereka, kita permalukan mereka" balas Bagas.

Setelah selesai, semua pemain berkumpul di tengah lapangan untuk berjabat tangan. Farel mencoba berjalan walau pun sedikit pincang. Ari, David, dan Ethan menghampiri Farel, Yuda, dan Bagas untuk berjabat tangan, mereka kemudian berjabat tangan.

"Sinka bakal gue rebut" ucap Ari tersenyum sinis ke Farel.

"sampe lu ngelakuin itu, gue bakal bikin perhitungan sama lu" balas Farel kesal.

"Hih, dia belum tau kalo Ari menginginkan sesuatu, dia pasti bakal merebutnya dengan berbagai cara" kata Ethan dalam hati.

"Ternyata permainan kalian ga sebagus tahun lalu" ucap Ethan.

"Sial.." ucap Yuda pelan.

"Sabar" bisik Bagas sambil menahan tangan Yuda.

"Kalo gini terus, sudah dipastikan yang masuk final SMA T dan SMA J" tambah Ethan.

"Kemudian yang menang..... SMA T" sambung Ari yang kemudian pergi.

Disusul oleh Ethan dan David.

"Cih.." ucap Farel yang berjalan ke ruang ganti walau sedikit pincang.

"Tunggu rel" ucap Yuda dan Bagas mengejar Farel.

Mereka bertiga lalu pergi ke ruang ganti.

"Keluar yuk" ajak Lidya.

Lidya dan teman-temannya pergi meninggalkan hall futsal.

"Kira-kira Farel gimana ya?" tanya Sinka yang duduk di halaman sekolah.

"Semoga aja baik" jawab Naomi.

"Hei.." sapa seorang cowok.

"Ka.." bisik Lidya ke Naomi.

Naomi menoleh ke arah cowok yang menyapanya.

"Ethan.." ucap Naomi pelan.

"Haloo Sinka" ucap Ari.

"Hai.." balas Sinka pelan.

Tidak lama Farel, Yuda, dan Bagas menghampiri mereka. Farel langsung berdiri di samping Sinka dan membuat Ari sedikit kesal.

"Kita pergi" ucap Ethan.

Farel dan yang lainnya menatap kesal Ethan dan dua temannya yang pergi.

"Engga akan gue biarkan dia ngedeketin Sinka lagi" kata Farel dalam hati.

*To Be Continued*
Previous
Next Post »
Thanks for your comment