"Love Story" Part 31

Setelah Rizal dan Melody bertemu dengan orang jepang itu, Rizal menarik tangan Melody untuk pergi.

"Dek, kenapa sih?" tanya Melody yang masuk lift dengan Rizal.

Rizal hanya diam sampai ke parkiran motor. Sebelum pergi, Rizal mengirim line ke Alldy. Setelah selesai, Rizal dan Melody langsung pulang.

"Baca nik" ucap Alldy memberikan HPnya.

Niko langsung membacanya.

"Ya udah, mau gimana lagi" ucap Niko mengembalikan HP Alldy.

"Ya udah" balas Niko beranjak dari tempat duduknya.

"Oke semua, sekarang kita latihan seperti biasa" teriak Alldy.

Semua pemain futsal SMA J berlatih dengan giat, waktu berjalan begitu cepat. Sore tiba, semua pemain futsal SMA J membubarkan diri dan pulang.

Keesokan harinya di sekolah. Rizal dan yang lainnya sedang berada di SMA J.

"Gimana kemaren latihannya?" tanya Rizal.

"Lancar, seperti biasa" jawab Alldy.

"Ayo anak-anak, kita naik bis" teriak pelatih.

Mereka semua pergi ke depan gerbang sekolah dan menaiki bis lalu pergi ke SMA 49 untuk bertanding. Sesampai di sana mereka langsung menuju ruang ganti untuk bersiap-siap pertandingan. Seperti biasa, Rizal memimpin doa hingga selesai.

"Bermain fokus, bermain seperti biasa, ingat, kita adalah tim terkuat. Siap" ucap Rizal.

"Siap.." balas semua pemain.

Rizal sedikit menarik nafasnya.

"Buttsubusu!! Ya-Ha!" teriak Rizal.

"Ya-Ha!" teriak semua pemain.

Mereka lalu mulai memasuki hall futsal SMA 49. Di sana mereka sudah di tunggu oleh tim dari SMA 49.

"PPrriitt" suara tanda pertandingan babak pertama.

SMA J lebih mendominasi pertandingan pada babak pertama, mereka semua sedang beristirahat.

"Ngapain zal?" tanya Alldy melihat Rizal yang memakai sweater.

"Gue engga main di babak ke dua" jawab Rizal.

"Ya udah ga apa-apa, kita udah menang ini" ucap Niko.

"Iya sih, kita menang 4 - 1 di babak pertama" balas Alldy.

Tidak lama, pertandingan babak ke dua di mulai. Rizal digantikan oleh pemain lain. Rizal terlihat kesal melihat permainan teman-temannya dari bangku cadangan.

20 menit babak ke dua berakhir. Semua pemain diberi waktu istirahat sebelum berjabat tangan.

"Nah kan" ucap Rizal.

"Iya, kita menang 6 - 4" balas Alldy.

"Kerasa banget zal kalo lu ga main, kita cuma bisa nambah 2 gol" ucap Niko.

"Kalo itu ga terlalu masalah, tapi kenapa kita bisa kemasukan 3 gol di babak ke dua?" tanya Rizal.

"Sorry zal" jawab Alldy.

"Kerasa kalo tim jadi engga seimbang pas lu keluar di babak ke dua" tambah Alldy.

"Ya udah, mulai besok, kalian harus terbiasa" ucap Rizal berdiri dan berjalan ke tengah lapangan untuk berjabat tangan, disusul oleh Alldy, Niko, dan pemain lainnya.

Setelah selesai pertandingan, pemain SMA J pergi meninggalkan SMA 49 untuk kembali ke sekolah mereka.

Sesampai di SMA J.

"Mau ke mana lu zal?" tanya Niko.

"Gue mau balik" jawab Rizal.

"Ya udah deh, gue mau di sekolah dulu, nunggu Nabilah pulang" ucap Niko.

"Gue juga, gue nunggu Jeje pulang" sambung Alldy.

"Cie, pada setia banget, kayanya tinggal gue yang belum dapet pasangan" ucap Rizal.

"Mangkanya cari" balas Alldy dan Niko.

"Sorry ya dy, gara-gara rencana gue yang waktu itu lawan SMA K yang kita kalah, lu jadi ga bisa nembak Jeje" ucap Rizal.

"Haha, iya, santai aja, kan nembaknya pas kita menang di final nanti" balas Alldy.

"Terus Jeje sekarang?" tanya Niko.

"Ya engga apa-apa, lagian dia udah tau ini" jawab Alldy.

"Asik, udah cinta mati mah susah" ucap Niko.

"Gue duluan ya" potong Rizal.

"Iya zal, hati-hati" ucap Niko dan Alldy.

Rizal bergegas pergi dari SMA J dengan motornya, dia pergi ke toko buku.

"Gara-gara ka Melody kemaren, jadi ga beli buku deh" ucap Rizal yang masuk ke toko buku.

Rizal mencari buku dengan serius, geser-geser Rizal melangkah ke kiri.

"Aw.." ucap seseorang.

Rizal langsung menoleh.

"Lu?" tanya Rizal dan orang itu.

"Kalo ga salah nama lu Michelle" tebak Rizal.

"Ngapain lu kesini?" tanya Michelle ketus.

"Beli makan, ya beli buku lah, make nanya" jawab Rizal mengambil salah satu buku.

Setelah dapat buku yang diinginkan, Rizal bergegas ke kasir.

"Eh tunggu" ucap Michelle mengejar Rizal sambil membawa beberapa buku.

Saat mengantri untuk bayar, Michelle berbaris mendahului Rizal.

"Ish ni orang" ucap Rizal pelan.

Menunggu beberapa detik, Michelle membayar buku yang di beli, saat Michelle selesai baru giliran Rizal membayar, sesudah membayar, Rizal pergi ke luar toko.

"Eh, ngapain lu masih di sini?" tanya Rizal melihat Michelle yang sedang berdiri di depan toko.

"Kenapa emang? suka-suka gue" jawab Michelle.

"Dih ni orang" ucap Rizal dalam hati sambil menatap Michelle sedikit sinis.

"Eh, nga..ngapain lu li..liatin gue gitu?" tanya Michelle sedikit salting.

"Mau pulang bareng gue ga?" tanya Rizal.

"Pulang bareng? engga deh" jawab Michelle sambil mengeluarkan HPnya.

"Nah ka Ethan nelpon" kata Michelle dalam hati.

Michelle pun mengangkat telpon dari kakaknya.

"Hai ka" sapa Michelle.

"Ya udah kalo ga mau bareng" ucap Rizal pergi meninggalkan Michelle.

Michelle hanya mengusir Rizal dengan tangan kirinya.

"Ha? apa ka? kakak ga bisa jemput?" tanya Michelle panik.

"Tapi ka, aku ga berani naik taksi sendiri" ucap Michelle.

"Hah? kakak baru bisa jemput dua jam lagi, ya udah aku pulang sendiri" ucap Michelle menutup telponnya.

Michelle terdiam untuk beberapa detik.

"Eh iya Rizal" ucap Michelle pelan.

Dia berlari kecil untuk mengejar Rizal, dan Michelle berhasil menemui Rizal di lantai dua mall.

"Hei, ngapain ngintip di depan kfc?" tanya Michelle.

"Eh lu, ngapain lu ngejar gue?" tanya Rizal yang melanjutkan melihat ke dalam kfc.

"Idih, pede banget lu kalo gue ngejar lu" jawab Michelle.

"Lagi liap apa sih?" tanya Michelle yang ikut melihat ke dalam kfc juga.

"Itu Farel berduaan sama siapa? yang jelas sih itu bukan Sinka, tapi siapa? cantik juga" kata Rizal dalam hati.

"Hey" sentak Michelle.

"Buset deh ni cewek, ada apa lagi sih?" tanya Rizal kesal.

"Gue boleh nebeng lu pulang ga?" tanya Michelle.

"Hah? nebeng?" tanya Rizal.

"Iya" jawab Michelle.

"Tadi lu bilang ga mau" ucap Rizal.

"Itu kan tadi, boleh ya,ya,ya" balas Michelle memohon sambil memasang wajah melas.

"Ini cewek engga ada harga dirinya banget" kata Rizal dalam hati.

Rizal kemudian mengangguk pelan.

"Yee..." ucap Michelle.

Rizal pergi ke parkiran dan diikuti Michelle di belakangnya.

"Eh iya, motor lu harus yang bagus ya" pinta Michelle.

"Iya, tuh motor gue" ucap Rizal sambil menunjuk motor ninja 250R berwarna hitam yang sedang terparkir, Michelle hanya tersenyum melihatnya.

"Alamat lu di mana?" tanya Rizal.

"Di.............." jawab Michelle.

"Oh di situ, ternyata lu orang kaya juga" ucap Rizal yang menaiki motornya.

"Ish" balas Michelle sedikit kesal.

"Ayo naik" ajak Rizal.

Michelle lalu menaiki motor Rizal.

"Inget ya, jangan harap gue bakal meluk lu" ucap Michelle.

"Gue juga ga minta kali" kata Rizal dalam hati.

Rizal menjalankan motornya dengan cepat dan berhenti mendadak, sehingga Michelle yang belum siap hampir terjatuh kalau saja dia tidak memeluk erat perut Rizal.

"Rizaaalllll" teriak Michelle sambil menarik dan mendorong pundak Rizal dengan cepat.

Rizal hanya tertawa. Dan tiba-tiba Rizal menjalankan motornya dengan cepat, sehingga Michelle dengan cepat langsung memeluk Rizal kembali dengan erat. Mereka lalu benar-benar pergi meninggalkan mall.

Di jalan. Mereka berdua saling diam, Michelle hanya memegang tas punggung Rizal dengan erat. Beberapa manit di jalan, mereka sampai di depan rumah Michelle yang mewah, dengan berlantaikan dua lantai dan juga memiliki halaman depan yang cukup luas.

Michelle dengan cepat turun dari motor Rizal dan langsung berjalan memasuki rumahnya.

"Gila, ga tau terima kasih banget ni cewek" kata Rizal dalam hati sambil melihat Michelle masuk ke rumahnya.

Rizal langsung pergi lagi.

"Makasih ya zal" ucap Michelle pelan sambil tersenyum melihat Rizal dari dalam rumahnya melalui jendela.

Saat Rizal pergi dan tidak jauh dari rumah Michelle, dia berpapasan dengan salah satu motor yang menuju rumah Michelle. Rizal tidak sadar kali dia berpapasan dengan Ethan, sebaliknya, Ethan tidak menyadari kalau itu Rizal, karena mereka berdua menggunkan helm full face yang membuat wajah mereka tertutup.

"Tadi Farel sama siapa ya? dari seragam sekolah ceweknya itu bukan SMA K, apa dia selingkuh. Ah kemungkinannya masih belum tepat, kali aja itu sepupunya kaya Viny sama Alldy, setidaknya gue harus cari tau lebih lagi, kalo bener dia selingkuh, ga akan gue maafin itu orang" kata Rizal dalam hati sambil berjalan pulang.

*To Be Continued*
Previous
Next Post »
Thanks for your comment