"Lu nyuruh gue buat ngejauhin Sinka, tapi lu sendiri selingkuh sama cewek lain" ucap Rizal.
Farel hanya diam sambil merasakan sakit di pipi kirinya, dengan cepat Alldy dan Viny menghampiri Rizal.
"Zal udah zal, malu diliatin orang" bisik Alldy.
"Gue ga akan biarin lu sakitin Sinka cuma gara-gara cewek itu" ucap Rizal.
"Oh jadi bener lu suka sama Sinka?" tanya Farel.
"Iya, gue suka sama dia" jawab Rizal tegas.
"Zal.." ucap Alldy memegang tangan Rizal.
Seketika itu Rizal melepaskan kerah baju Farel.
"Ternyata Rizal bener-bener suka sama Sinka" kata Viny dalam hati.
Rizal akhirnya pergi keluar KFC disusul Alldy dan Viny.
"Mau kemana lu zal?" tanya Alldy.
"Mau pulang" jawab Rizal.
"Kita makan dulu di MCD, sayang banget udah sampe sini kalo ga makan" ucap Viny.
Saat Rizal hendak berjalan pulang, tiba-tiba dia berhenti.
"Aduh laper" kata Rizal dalam hati.
Mereka semua kemudian pergi ke MCD untuk makan siang.
"Woi zal, ngelamun mulu lu, makan itu makanannya" ucap Alldy.
Dengan perlahan Rizal mulai makan.
"Jadi zal rencana ke depan lu gimana tentang Sinka?" tanya Alldy.
Viny langsung memekakan telinganya seolah radar.
"Yang udah pernah gue bilang, gue akan bikin mereka putus" jawab Rizal.
"Caranya?" tanya Alldy.
Rizal menoleh ke arah Viny, dan membuat Alldy mengerti maksud dari Rizal.
"Kasian ya Sinka" ucap Viny tiba-tiba.
"Kasian? kasian kenapa?" tanya Alldy.
"Sinka tuh masih polos, dia itu baru pacaran sekali, cowok pertamanya Farel, pasti dia kecewa kalo tau ternyata Farel main sama cewek lain di belakangnya" jawab Viny.
Rizal hanya mendengarkan Viny sambil memakan ketang gorengnya.
"Vin, sebaiknya lu jangan cerita dulu ke Sinka tentang masalah ini" pinta Rizal.
"Emang kenapa?" tanya Viny.
"Kalo aku ga kasih tau, kasian Sinka, dia tanpa sadar lagi disakitin sama Farel" tambah Viny.
"Iya tapi bukan sekarang, tunggu saat yang tepat, biar dia yang tau sendiri" ucap Rizal.
"Bener tuh vin kata Rizal, kalo kamu kasih tau dia sekarang, pasti masalahnya bakal jadi ribet. Ikutin aja kata Rizal" sambung Alldy.
"Ya udah deh" ucap Viny sedikit lesu.
Mereka bertiga melanjutan makan, setelah selesai mereka menuju parkiran mall.
"Makasih ya udah ngajak gue jalan-jalan" ucap Rizal.
"Iya sama-sama" balas Viny.
"Lu langsung pulang zal?" tanya Alldy.
"Iya gue langsung pulang" jawab Rizal.
"Hati-hati lu" ucap Alldy.
"Lu juga hati-hati sama Viny" balas Rizal.
Mereka kemudian berpisah di perjalanan pulang. Sesampai di rumah, Rizal menemui Melody di kamar kakaknya itu, Rizal terlentang di kasur dan Melody sendiri duduk di sebelah Rizal sambil memainkan laptopnya.
"Tadi gimana kak di sekolah?" tanya Rizal.
"Gimana apanya?" tanya Melody.
"Ya itu, ditanya-tanya ga soal kemaren sama Sinka dan teman-temannya" jawab Rizal.
"Engga, mereka biasa aja, cuma Naomi yang nanya" ucap Melody.
"Nanya apaan dia?" tanya Rizal.
"Dia nanya apa hubungan kakak sama kamu" jawab Melody.
"Terus kakak jawab apa?" tanya Rizal.
"Nih kakak ceritain. Jadi .................
"Mel boleh ngobrol sebentar?" tanya Naomi.
"Iya" jawab Melody.
"Ada apa emang?" tanya Melody.
"Sebenernya hubungan kamu sama Rizal apa?" tanya Naomi.
"Hubungan aku sama Rizal, kaya hubungan kamu sama Sinka" jawab Melody.
"Ja..jadi kamu kakaknya Rizal?" tanya Naomi kaget.
"Iya aku kakaknya, aku ga tega liat adik aku dipojokin sama temen-temen kamu kemaren, mangkanya aku ajak pulang Rizal" jawab Melody.
"Maaf ya mel aku ga bermaksud gitu" ucap Naomi.
"Iya aku ngerti, aku cuma minta satu hal" balas Melody.
"Apa mel?" tanya Naomi.
"Tolong rahasiain semua ini" jawab Melody.
"Eh?" ucap Naomi.
"Apa kamu bisa?" tanya Melody.
"Bi..bisa, aku ngerti. Kalo gitu aku ke kantin dulu ya" jawab Naomi.
Melody hanya mengangguk.
................ Nah kaya gitu ceritanya dek" jawab Melody.
"Kira-kira dia cerita ga ya ke yang lain?" tanya Rizal.
"Engga akan, kakak percaya kok sama dia" jawab Melody.
"Iya semoga aja" ucap Rizal.
Hari berlalu begitu cepat. Keesokan harinya saat pulang sekolah, semua murid membubarkan diri.
"Bro, anak-anak udah pada ngumpul di hall futsal" ucap Niko.
"Ya udah kita ke sana sekarang" balas Alldy.
Niko, Alldy, dan Rizal menyusul teman se-timnya ke lapangan futsal untuk melakukan latihan.
"Kak Imel" sapa Viny.
"Eh Viny ada apa?" tanya Melody.
"Aku mau ke SMA J, kali kakak mau ikut sama aku" jawab Viny.
"Kamu mau ngapain ke sana?" tanya Melody.
"Di sana ada sepupu aku, nah dia lagi latihan futsal sama Rizal" jawab Viny.
Melody berfikir sejenak.
"Gimana? ikut yuk kak" ajak Viny.
"Ya udah, kakak ikut sama kamu" ucap Melody.
"Yeay, makasih kak" balas Viny sambil memeluk melody dari samping.
"Emang sepupu kamu siapa?" tanya Melody.
"Nanti aku kenalin deh" jawab Viny.
Melody hanya tersenyum.
Mereka berdua lalu pergi ke SMA J menggunakan taksi.
"Niko Alldy masuk ke tim inti, Rizal gabung sama tim lapis kedua. Hari ini kita coba latihan tanding" ucap Pelatih.
Mereka mulai latihan, walau hanya latihan, tapi pertandingan begitu sengit, kedudukan babak pertama 3 sama.
"Tumben lapis kedua jago banget hari ini?" tanya Niko.
"Ya Rizal ada di sana, tau sendiri Rizal ga mau ada kesalahan di timnya" jawab Alldy.
"Iya sih, gue masih berfikir kalo Rizal bisa ngesugesti orang lain, buktinya mereka langsung jago" ucap Niko.
"Sama, gue juga mikir gitu" balas Alldy.
Tidak berapa lama, pertandingan dilanjutkan. Kedua tim masih saling mengejar angka hingga dua menit terakhir.
"Hah sial, dua menit lagi, skor 5 sama" ucap Niko.
"Iya, kita harus bisa rabut bola dari Rizal" balas Alldy.
"Tapi gimana caranya?" tanya Niko.
Seketika Alldy melihat ke pintu masuk hall, Alldy melihat seseorang yang melambaikan tangan kepadanya.
"Gue tau caranya" jawab Alldy.
Satu menit terakhir Rizal dan timnya menyerang, tapi Rizal dihadang oleh Alldy.
"Percuma, beberapa kali lu coba buat ngerebut bola dari gue hasilnya sama, ga akan bisa" ucap Rizal sambil memainkan bola di kakinya.
"Zal, kak Melody makin cantik ya" ucap Alldy.
"Eh?" balas Rizal kaget.
"Kiri lu" ucap Alldy.
Rizal langsung menoleh ke kirinya, terlihat cewek yang tidak asing baginya.
"Kakak" ucap Rizal pelan.
Saat Rizal melihat ke Alldy lagi, dia sudah berhasil merebut bola dari Rizal dan berlari ke gawangnya hingga berhasil memasukan bola.
"Prriitt" suara peluit dari pelatih.
"cih sial" ucap Rizal.
Kedudukan akhir 6 - 5 untuk kemenangan Alldy dan timnya. Semua pemain berkumpul ke sisi lapangan untuk beristirahat.
"Lima belas menit istirahat, abis itu kita mulai latihan individu" ucap Pelatih.
Rizal dan Alldy berlari ke arah gawang dimana disana sudah ditunggu oleh Melody dan Viny.
"Nih kak sepupu aku" ucap Viny.
"Halo kak Melody" sapa Alldy sambil tersenyum.
"Hei Alldy, udah lama ya kita ga ketemu, makin ganteng aja" balas Melody.
"Eh kok kalian berdua udah saling kenal?" tanya Viny heran.
"Waktu gue SD sampe SMP kelas 2 sering main ke rumah Rizal, ya ketemu kek Melody terus" jawab Alldy.
"Maksudnya? kak Melody?" tanya Viny yang semakin bingung.
"Iya kak Melody, kakaknya Rizal. Oiya lu ga tau ya, pantes bingung" jawab Alldy.
"Terus nama Imel?" tanya Viny.
"Itu nama aku di sekolah doang" jawab Melody.
"Cuma Alldy satu-satunya temen gue yang tau kakak gue" ucap Rizal.
"Oh gitu, aku mulai ngerti sekarang" balas Viny.
"Ga bawa minum apa kak?" tanya Rizal.
"Eh ada nih pocari sweat" jawab Melody memberikannya ke Rizal.
"Lu ga bawa apa-apa vin?" tanya Alldy.
"Hehe, engga" jawab Viny.
"Nih dy" ucap Rizal memberikan pocari sweatnya.
"Ternyata lu berdua disini" ucap Niko yang tiba-tiba muncul.
Mereka berempat langsung menatap Niko kaget.
"Ini cewek berdua siapa?" tanya Niko.
"Ini Viny sepupu gue" jawab Alldy.
"Ini kak Imel temennya Viny" sambung Rizal.
"Dan kak Imel ini kakaknya......."
sebelum Viny selesai ngomong, mulutnya sudah ditutup oleh tangan Alldy.
"SStttt" bisik Alldy.
"Eh? ada apaan?" tanya Niko heran.
*To Be Continued*
ConversionConversion EmoticonEmoticon