"Love Story" Part 36

Rizal akhirnya berangkat menggunakan mobil milik Melody, sesampai di sekolah, Rizal langsung pergi ke kelas.

"Cie yang habis liburan" ucap Niko.

"Ternyata ucapan lu bakal serius juga bakal ga masuk seminggu" sambung Alldy.

"Ada berita apa selama gue ga masuk?" tanya Rizal.

"Nanti abis upacara bendera kita rapat di ruang osis" jawab Kinal.

"Ada apa emang?" tanya Rizal.

"Ga tau liat aja nanti" jawab Ghaida.

"Kamu seminggu ke mana zal?" tanya Beby.

"Hem, jalan-jalan" jawab Rizal.

"Mana oleh-olehnya?" tanya Ayana.

Saat mereka asik mengobrol, tidak lama bel masuk berbunyi, semua murid bergegas ke lapangan untuk melakukan upacara bendera. Setelah selesai, para anggota osis berkumpul di ruang mereka untuk rapat.

"Minggu ini kita ada dua acara, yang pertama lomba mading antar sekolah, yang ke dua ada study banding dari SMA lain ke SMA kita" ucap Dhike.

"Terus?" tanya Niko.

"Lomba mading akan diurus oleh Kinal, Niko, Alldy, Jeje, Beby, Rizal, dan Nabilah" jawab Dhike.

"Eh sejak kapan Nabilah?" bisik Rizal.

"Semenjak lu seminggu ngilang, tiba-tiba dia masuk osis" balas Niko.

"Dan untuk anggota lain, membantu menyiapkan untuk kedatangan SMA yang akan datang ke SMA kita" ucap Dhike.

"Sekolah dari mana?" tanya Shania.

"Katanya masih satu yayasan sama kita, tapi belum dikasih tau dari mana" jawab Dhike.

"Untuk yang lomba mading, kan hari kamis tanggal merah tuh, jadi hari rabu kita akan nginep di sekolah" ucap Kinal.

"Haaaa..." balas Niko dan Beby.

"Ah, makin ribet aja" ucap Rizal pelan.

"Ya, soalnya hari sabtu udah harus dikasih ke panitia" ucap Kinal.

"Ada pertanyaan?" tanya Dhike.

Semua anggota osis hanya diam.

"Kalo gitu kita akhiri sampai di sini" tambah Dhike.

Mereka semua lalu membubarkan diri.

"Seengganya gue bisa satu tim sama Nabilah" ucap Niko senang.

Saat mereka melewati lapangan, tiba-tiba Rizal menghentikan langkahnya.

"Kenapa zal?" tanya Kinal.

Rizal terdiam melihat ke arah ruang kepala sekolah. Rizal langsung bergegas menghampirinya.

"Pah.." sapa Rizal.

"Eh Rizal" ucap ayahnya.

"Papah ngapain di sini?" tanya Rizal.

"Kamu belum tau?" tanya ayah.

"Apaan?" tanya Rizal heran.

"Ya udah, nanti juga kepala sekolah ngasih info" jawab ayah.

"Iya siap" ucap kepsek.

"Kalo gitu saya pergi dulu ya" ucap ayah.

"Iya pak silahkan" balas kepsek.

"Papah ke kantor dulu ya" ucap ayah.

"Iya pah" balas Rizal.

Ayahnya Rizap pun pergi meninggalkan sekolah, dan Rizal kembali ke teman-temannya yang sudah menunggu di lapangan.

"Tadi siapa zal?" tanya Niko.

"Bokap lu ya?" tanya Alldy.

"Iya" jawab Rizal.

Mereka semua melanjutkan ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran.

Saat pulang sekolah, Rizal menjemput Melody.

"Kok kamu bawa mobil kakak?" tanya Melody.

"Ga mau terlihat" jawab Rizal.

"Oh gitu, kita ke KFC dulu yuk, kakak laper" ucap Melody.

Tanpa berfikir, Rizal langsung pergi ke KFC.

"Ka, tadi papah ke sekolah aku" ucap Rizal.

"Sama dong, papah juga ke sekolah kakak" balas Melody.

"Kira-kira ada apa ya?" tanya Rizal.

"Ga tau deh, nanti juga bakal tau" jawab Melody.

Beberapa menit di perjalanan, mereka sampai di KFC, setelah makan di sana, mereka berdua bergegas pulang.

Saat sore hari, Rizal mendapatkan Line dari Kinal yang berisi untuk berkumpul di tempat cafe seperti biasa. Rizal langsung pergi menggunakan motornya.

"Pada kemana nih?" tanya Rizal.

"Pada di jalan, gue sama Beby baru dateng, Alldy sama Jeje masih di jalan, terus Niko jemput Nabilah" jawab Kinal.

"Oh gitu" ucap Rizal.

Selang beberapa menit, Alldy dan Jeje muncul.

"Sorry ya telat" ucap Jeje.

"Iya santai aja" balas Beby.

"Tumben lu udah dateng zal?" tanya Alldy.

"Ah biasa aja" jawab Rizal.

Selang beberapa menit kemudian, Niko dan Nabilah datang.

"Wah paling telat nih" ucap Kinal.

"Pacaran dulu lu berdua?" tanya Rizal.

"Ah apaan sih lu" jawab Niko.

"Ya udah kita mulai rapatnya" ucap Kinal.

Mereka mulai berdiskusi untuk tema yang akan mereka pakai untuk mading. Selama rapat, Rizal bersantai saja, beberapa menit masih belum selesai, Rizal mulai kesal.

"Gimana kalo tentang prestasi kita aja?" tanya Rizal.

"Maksudnya prestasi sekolah kita?" tanya Kinal.

"Iya" jawab Rizal.

Mereka terdia beberapa saat.

"Ide bagus tuh, prestasi kita tahun ini unggul dari sekolah lain dari segala bidang" ucap Beby.

"Terus siapa yang jadi bintang di mading kita?" tanya Jeje.

Mereka kembali terdiam.

"Ya gue lah" jawab Rizal.

"Haha, gue pikir itu ide gila" ucap Alldy.

"Haa.." balas Rizal.

"Tapi gue setuju" balas Alldy.

"Iya bener, prestasi Rizal baik, malah diatas rata-rata, dari kelas satu selalu ranking satu sampai sekarang, dia bisa dalam segala bidang, kapten tim futsal, apalagi tim futsal kita peringkat pertama se Jakarta" ucap Kinal.

"Plus, face dia bagus, jadi cocok buat mading" tambah Kinal.

"Haha, gue setuju" ucap Niko.

"Oke, terus siapa yang bakal wawancara dia?" tanya Beby.

"Nabilah aja" jawab Alldy.

"Eh?" tanya Nabilah kaget.

"Iya, waktu lu masuk osis, katanya lu waktu SMP pernah ikut lomba jurnalistik trus menang kan" ucap Jeje.

"Iya" balas Nabilah.

"Ya udah, kamu aja bil" ucap Niko.

"Ya udah, terus sekarang aku wawancara" balas Nabilah.

"Et et et, jangan sekarang, nanti gue kasih tau" ucap Rizal.

"Iya ka" balas Nabilah.

"Oke, rapat udah kelar, kita makan dulu, trus baru bubar" ucap Kinal.

Mereka memesan makanan. Setelah selesai makan, mereka semua membubarkan diri.

Keesokan harinya saat pulang sekolah.

"Nanti malem ngumpul di ruang osis jam delapan ya" ucap Kinal.

"Iya" balas yang lain.

"Ka, kapan wawancaranya?" tanya Nabilah.

"Oiya, ya udah, sekarang kamu naik ke motor kakak" jawab Rizal.

Nabilah langsung menaiki motor Rizal. Rizal membawa Nabilah ke rumahnya, sesampai di sana.

"Masuk bil" ucap Rizal.

"Iya ka" balas Nabilah.

Mereka memasuki rumah Rizal.

"Tunggu sini aja dulu bil" ucap Rizal.

Nabilah lalu menunggu di ruang tamu. Saat Rizal mau menaiki tangga, dia bertemu dengan Melody.

"Ada siapa dek?" tanya Melody.

"Temen ka, cewek, adik kelas, ada tugas sekolah, tolong temenin dia dulu ka" jawab Rizal.

"Oke deh" ucap Melody.

Melody menghampiri Nabilah, sedangkan Rizal ke kamarnya untuk mengganti seragam sekolah.

"Hai" sapa Melody.

"Hai" balas Nabilah.

"Kenalin, aku Melody, kakaknya Rizal" ucap Melody.

"Oh ka Rizal punya kakak" kata Nabilah dalam hati.

"Aku Nabilah ka" balas Nabilah.

"Ada tugas apa?" tanya Melody.

"Ini ka, kita ikut lomba mading, terus Rizal jadi bintang mading" jawab Nabilah.

Selang beberapa menit, Rizal datang sambil membawa minuman dingin.

"Kakak nyiapin makanan dulu ya" ucap Melody.

"Iya ka" balas Rizal.

Melody pergi meninggalkan Rizal dan Nabilah.

"Oke, kita mulai wawancara" ucap Rizal.

Nabilah mengeluarkan kertas dan pulpen, dan wawancara dimulai. Selang beberapa menit wawancara, mereka pun selesai.

"Ternyata kamu cerdas juga ngolah pertanyaan, sampe kakak mikir dulu buat jawab" ucap Rizal.

Nabilah tersenyum mendengarpujian dari Rizal.

"Kan udah beres wawancaranya, sekarang kita makan siang dulu baru kakak anter kamu pulang" ucap Rizal.

"Iya ka, aku beresin ini dulu" balas Nabilah.

Rizal pergi ke dapur untuk menghampiri Melody.

"Ga salah kalo ka Rizal jadi bintang mading, jawabannya membuat aku kagum" kata Nabilah dalah hati.

Setelah selesai membereskan perlengkapan, Nabilah menyusul Rizal di meja makan, di sana sudah ditunggu oleh Rizal dan Melody.

"Ayo silahkan" ucap Melody.

Mereka bertiga pun makan siang bersama. Setelah selesai, Rizal mengantar Nabilah ke rumahnya.

"Makasih ya ka udah mau anter aku pulang" ucap Nabilah yang turun dari motor.

"Iya, oiya bil, tentang waktu itu. awalnya emang niat kami buat deketin kamu itu taruhan, tapi Niko, dia bener-bener tulus ke kamu, bahkan uang taruhannya dikembalikan lagi, sebenernya kakak males ngomong ini, tapi kakak akuin kalo Niko orang yang baik untuk kamu" balas Rizal.

"Eh?" ucap Nabilah.

"Ya udah kalo gitu, jangan lupa nanti malem" ucap Rizal.

"Iya, ka Niko kok yang jemput aku" balas Nabilah.

"Sekarang kakak pamit dulu ya" ucap Rizal.

"Hati-hati ka" balas Nabilah.

Rizal bergegas pulang untuk menyiapkan nanti malam.

*To Be Continued*
Previous
Next Post »
Thanks for your comment