"Wangi banget, mau kemana?" tanya Ve.
"Mau jalan lah" jawab Niko.
"Sama siapa?" tanya Ve penasaran.
"Kenal Nabilah ga? anak kelas 10?" tanya Niko.
"Tau, oh sama dia" jawab Ve tersenyum.
"Yoi" ucap Niko.
"Bagus lah" jawan Ve.
"Ya bagus, udah ya, aku mau jalan dulu" ucap Niko.
"Iya, hati-hati" balas Ve.
Niko lalu bergegas pergi.
"Ka, ka" ucap Niko yang kembali ke kamarnya.
"Ada apa? kok balik lagi?" tanya Ve heran.
"Minjem kunci mobil dong" jawab Niko.
"Pake motor aja kali" ucap Ve.
"Ga enak, kalo di pake dress kan ga etis pake motor" balas Niko.
"Ya udah iya, ambil kuncinya di kamar kakak" ucap Ve sedikit terpaksa.
"Oke, makasih, baik banget ni emang" balas Niko sambil mencium pipi kakaknya.
Setelah itu, Niko bergegas pergi untuk menjemput Nabilah di rumahnya, sedangkan Nabilah sedang termenung di ruang tamu.
"Kok jadi gini ya, harusnya ka Rizal yang ngajak aku jalan, kok malah ka Niko" kata Nabilah dalam hati.
Nabilah termenung beberapa menit sampai-sampai dia disadarkan oleh ketukan pintu, mendengar itu, Nabilah pergi membuka pintu.
"Hai" sapa Niko.
"Hai ka" balas Nabilah.
"Kita berangkat sekarang?" tanya Niko.
"Iya ka, biar kita ga pulang malem" jawab Nabilah.
Mereka berdua kemudian pergi ke bioskop. Sesampai di sana, mereka memesan tiket untuk film yang akan dimulai 30 menit lagi. Sejenak saat itu Nabilah kehilangan kebawelannya, dia hanya duduk diam menunggu pintu bioskop dibuka.
"Bil" sapa Niko.
"Eh iya ka" balas Nabilah.
"Gimana sekolahnya?" tanya Niko yang mencoba mencairkan suasana.
"Ya gitu ka" jawab Nabilah.
"Ga kecewa kan masuk SMA J?" tanya Niko.
"Engga ka, aku malah seneng, itu emang cita-cita aku ka" jawab Nabilah.
"Bagus deh kalo gitu" ucap Niko.
Tidak lama mereka mengobrol, pintu bioskop dibuka.
"Yuk ka kita masuk" ajak Nabilah.
"Kita beli popcorn sama minumnya dulu" ucap Niko.
Niko pun membeli 2 popcorn dan 2 minuman yang masing-masing untuknya dan Nabilah. Setelah selesai, mereka masuk ke ruang bioskop. Saat film dimulai, Niko dan Nabilah menonton dengan serius, sesekali mereka mengobrol membahas cerita dari film tersebut. Waktu berlalu, tanpa terasa film mencapai akhirnya, lampu-lampu mulai menerangi ruangan.
"Wah, udah yang 8 malem nih" ucap Nabilah melihat jam tangannya.
"Ya udah, kita pulang" balas Niko.
Sesampai di rumah Nabilah.
"Besok berangkat jam berapa?" tanya Niko.
"Jam 6.15" jawab Nabilah.
"Kakak jemput ya?" tanya Niko.
"Engga usah ka, ngerepotin entar" jawab Nabilah.
"Ga apa-apa, malah kakak seneng, besok kakak jemput jam 6.15" ucap Niko.
Nabilah hanya mengangguk.
"Oke kalo gitu, sekarang kamu masuk terus istirahat" ucap Niko.
"Iya ka, kakak hati-hati ya di jalan" balas Nabilah sambil tersenyum.
"Iya" ucap Niko.
Nabilah kemudian memasuki rumahnya, setelah itu, Niko langsung pulang.
Jam menunjukan pukul 9 malam, Rizal duduk di meja makan sambil melihat makanan tadi sore.
"Kenapa dek?" tanya Melody.
"Nyari makan yuk ka" jawab Rizal.
"Yuk, makanan pinggir jalan enak kali" ucap Melody.
"Nah iya" balas Rizal.
"Pake mobil kakak aja ya" ucap Melody.
"Iya, aku ganti baju dulu" balas Rizal yang langsung ke kamarnya.
Setelah siap, Rizal pergi ke garasi rumahnya.
"Yuk dek" ucap Melody.
Mereka berdua lalu pergi.
"Makan dimana dek?" tanya Melody.
"Tau kwang tung kan?" tanya Rizal.
"Iya, mau makan di situ?" balas Melody.
"Iya, enak nih malem-malem makan bubur kepiting" ucap Rizal.
Mereka lalu pergi ke tempat makan itu. Sesampai disana, Rizal bingung melihat ruang lingkupnya.
"Penuh ka" ucap Rizal.
"Iya nih" balas Melody.
Rizal dan Melody melihat kesekeliling. Sampai-sampai Rizal kehilangan nafsu makannya.
"Ka, kita ke benhil aja" ucap Rizal pergi ke mobil.
"Eh, kenapa emang?" tanya Melody mengejar Rizal.
"Kita ke tempat makan santika aja" ucap Rizal memasang sabuk pengaman.
"Tapi kenapa?" tanya Melody heran.
"Nanti aku jelasin" jawab Rizal.
Melody lalu memacu mobilnya pergi ke tempat makan yang terletak di bendungan hilir. Sesampai di sana, mereka berdua memesan makanan.
"Makan apa?" tanya Melody.
"Aku plecing kangkung sama udang saus padang" jawab Rizal.
"Kalo aku ikan bakar sama udang goreng tepung" ucap Melody.
"Jadi plecing kangkung satu, udang saus padang satu, ikan bakar satu, sama udang goreng tepung satu?" tanya pelayan.
"Iya" jawab Melody.
"Minumnya apa?" tanya pelayan.
"Es jeruk dua" jawab Melody.
Pelaan itu bergegas menyiapkan pesanan Rizal dan Melody.
"Oiya dek, tadi kenapa ga jadi makan bubur?" tanya Melody.
"Engga apa-apa ka, cuma tiba-tiba hilang nafsu makan" jawab Rizal.
"Jujur sama kakak, kakak tau kamu lagi bohong" ucap Melody.
"Tau aja nih kalo aku lagi bohong" balas Rizal.
"Iya lah, kamu kan adik kakak" ucap Melody.
"Iya, hehe" balas Rizal.
"Terus masalahnya apa?" tanya Melody.
"Tadi aku liat Sinka, sama cewek satu mukanya mirip dia, kayanya dia kakaknya" jawab Rizal.
"Terus? malah bagus kita bisa makan bareng" ucap Melody.
"Belum saatnya ka kita bisa bareng mereka, lagipula aku males ketemu sama Farel" balas Rizal.
"Ya udah kalo gitu, kamu yang lebih pinter masalah ini" ucap Melody.
Saat mereka asik mengobrol, pelayan pun membawa pesanan mereka.
"Selamat menikmati" ucap pelayan.
"Iya" balas Rizal dan Melody.
"Wih, enak-enak nih" ucap Rizal.
"Langsung makan" balas Melody.
Rizal dan Melody menyantap makanan mereka.
"Beres" ucap Rizal.
"Kenyang nih dek" balas Melody.
"Dek, kamu yang bawa mobil ya" tambah Melody.
"Ya udah, mana kuncinya?" tanya Rizal.
"Nih" jawab Melody memberika kunci mobil.
'Ya udah, aku ke mobil duluan" ucap Rizal.
Setelah Melody membayar makanannya, dia pun menyusun Rizal ke mobil.
"Yuk pulang" ucap Melody.
"Pake sabuk mengamannya dulu" balas Rizal.
Melody lalu memasang sabuk pengaman. Setelah selesai, mereka pergi pulang. Diperjalanan, Melody duduk ngantuk sambil mamainkan HPnya. Beberapa menit di perjalanan, mereka sampai di rumah, Rizal pun memasukan mobilnya ke garasi yang sudah terdapat dua mobil di sana.
"Jam berapa ka?" tanya Rizal.
"Jam sebelas" jawab Melody.
" Tumben papah sama mamah udah pulang" kata Rizal dalam hati melihat kedua mobil itu.
Rizal dan Melody berjalan memasuki rumah, saat mereka ingin ke lantai dua, ibu mereka menghampiri Rizal dan Melody.
"Habis dari mana aja?" tanya ibu.
"Tumben peduli" ucap Rizal pelan.
"Ih jangan gitu" balas Melody menyenggol Rizal.
"Dari tempat makan mah" jawab Melody.
"Tumben mah udah pulang" potong Rizal ketus.
"Kerjaan di kantor hari ini beres" ucap ibu.
"Oh pulang cepet gara-gara kerjaan beres, dikira gara-gara kangen sama anaknya" balas Rizal yang pergi ke lantai atas.
"Dek.. dek" teriak Melody memanggil Rizal.
"Udah mel biarin" potong ibu.
"Tapi mah" ucap Melody.
"Kan kita pernah bilang, Rizal pasti kaya gitu" balas ibu.
"Tapi mah, Rizal ga tau apa-apa kenapa mamah kerja bantuin papah" ucap Melody.
"Biar Melo yang ngasih tau Rizal sekarang" tambah Melody.
"Jangan mel, belum saatnya Rizal mengetahui rahasia yang sebenarnya, tunggu sampe Rizal lulus SMA. Udah, sekarang kamu tidur, besok kamu sekolah kan" ucap ibu.
"Iya mah" balas Melody.
"Ya udah sini mamah cium" ucap ibu sambil mencium kening Melody.
Melody lalu pergi ke kamarnya.
*To Be Continued*
ConversionConversion EmoticonEmoticon