"Love Story" Part 8


Setelah Nabilah, Shania, dan Uty menemui Rizal, mereka pun diantar ke lapangan.

"Kalian abis jalan-jalan kemana?" tanya Rizal.

"Em, kita abis keliling- keliling aja ka" jawab Shania.

"Oiya ka, kok kakak tadi duduk sendiri aja, yang lain kemana?" tanya Uty.

"Tadi bareng anak osis lain, tapi pengen jalan sendiri aja" jawab Rizal.

"Bil, lu kok diem aja?" bisik Shania.

"Gue bingung mau ngomong apa" balas Nabilah berbisik.

"Ngomong apa gitu, ini kesempatan bagus tau" bisik Shania.

"Kesempatan bagus? Maksudnya?" tanya Nabilah.

"Pura-pura ga tau lu, gue tau kalo lu suka sama ka Rizal" jawab Shania.

"Hehhh..." balas Nabilah kaget.

"ga usah kaget gitu, udah ngomong apa gitu" ucap Shania.

"Ya udah" balas Nabilah.

Nabilah lalu memberanikan diri untuk mengajak ngobrol Rizal.

"Ka, kita masih jauh apa?" tanya Nabilah.

"Em, engga, eh ga tau deh, hehe" jawab Rizal sambil tertawa.

"Lah, jangan-jangan kakak nyasar lagi" ucap Uty.

"Ga, itu lapangannya" balas Rizal menunjuk ke lapangan yang sedikit ramai.

"Eh iya, itu lapangannya" ucap Shania.

"Ya udah, kalian ke sana duluan" ucap Rizal.

"ya udah ka, kita duluan ya" balas Uty.

Nabilah, Shania, dan Uty lalu pergi meninggalkan Rizal yang berjalan perlahan di belakang mereka.

"Zal" sapa Niko.

"Eh lu nik, ada apaan?" tanya Rizal.

"Ga, gue cuma khawatir, takutnya lu nyasar" jawab Niko.

"Ih so sweet banget, nik, gue kan cowok, ngapain lu khawatir sama gue, jadi agak takut gue kalo deket sama lu sekarang, cari cewek sana" ucap Rizal.

"Haha, lukan sahabat gue, gue masih normal kali, tenang aja, iya nanti gue nyari cewek" balas Niko.

"Jeje mana?" tanya Rizal.

"Oh Jeje, dari tadi pas kita udah ke lapangan dia deket sama Alldy" jawab Niko.

"Oiya, ngapain lu nanyain Jeje? Cie cie" tambah Niko.

"Ah apaan sih lu, dia wakil gue di rungan lima, ya wajar kali kalo gue nanyain dia" ucap Rizal.

"Iya-iya, percaya deh" balas Niko menahan tertawa.

"Ah udah ah, tuh gue di telpon" ucap Rizal melihatkan iphonenya.

"Ya udah, nelpon gih sana" ucap Niko.

Niko kemudian pergi meninggalkan Rizal yang sedang menelpon.

Setelah Sinka dijemput oleh Farel dan Yuda, Sinka dibawa ke tempat teman-temannya berkumpul.

"Dek dari mana aja?" tanya Naomi.

"Ini nih ka, dia tadi abis berduaan sama cowok" potong Yuda.

"Ih apaan sih" ucap Sinka.

"Emang bener" balas Yuda.

"Udah-udah, dek, bener kamu berduaan sama cowok?" tanya Naomi.

"I.. iya ka" jawab Sinka menunduk.

"Siapa?" tanya Naomi.

"Dia satu kota sama kita, dia sekolah di SMA J" balas Sinka.

"Haaaa.....!!!" balas Yupi dan Acha berbarengan.

"Kok kaget? Emang kenapa?" tanya Naomi.

"Itu ka, tadi kita ada sedikit masalah sama mereka" jawab Lidya.

"Masalah apa itu? pokoknya jangan lama-lama musuhannya, SMA J sama SMA K ga boleh ada masalah, oke?" ucap Naomi.

"Oke ka" balas yang lainnya.

Mereka beristirahat di bawah pohon yang cukup rindang, melihat hal itu, Farel lalu duduk di sebelah Sinka.

"Sin, tadi kamu ngapain sama cowok itu?" tanya Farel.

"Tadi ga sengaja ketemu" jawab Sinka.

"Oh gitu" ucap Farel.

Mendengar jawaban dari Sinka, Farel masih sedikit tidak percaya, dia pun berjalan menjauhi Sinka dalam beberapa langkah sampai akhirnya dia berhenti.

"Sinka, aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu, aku mau ngejaga kamu, kamu mau ga jadi pacar aku?" ucap Farel sambil berlutut di depan Sinka.

Sinka kaget mendengar ucapan Farel dan Sinka langsung berdiri, melihat itu semua pada histeris.

"Trima, trima, trima" ucap Yupi, Lidya, Tata, Acha, Ikha dan Viny berbarengan.

"Kakak setuju kok" ucap Naomi tiba-tiba.

Sinka lalu perlahan-lahan mendekati Farel sampai di depannya yang masih berlutut di depan Sinka.

"Aku mau kok jadi pacar kamu" ucap Sinka tersenyum.

"Serius sin?" tanya Farel.

"Iya, aku serius" jawab Sinka.

Farel lalu berdiri dan memegang tangan Sinka, semua temannya terlihat senang melihat Farel dan Sinka berpacaran.

"Kalo ada yang jadian eneknya kita palak" ucap Tata.

"Setuju" balas Lidya, Yupi, Ikha, Viny, dan Acha.

"Selamat ta bro" ucap Yuda dan Bagas bergantian.

"Iya, makasih ya" balas Farel.

Setelah mereka pacaran, Sinka membuka HPnya dan mengetik sesuatu.

Rizal yang selesai menelpon lalu menemui teman-temannya yang sedang ngumpul.

"Telpon dari siapa zal?" tanya Niko penasaran.

"Kepo banget lu ah" jawab Rizal.

"Dari cewek lu ya?" tanya Niko.

"Haah.. Rizal punya pacar?" ucap Ghaida heran.

"Niko lu percaya, ngaco dia mah" jawab Rizal.

"Iya, mana mungkin Rizal punya pacar" sambung Kinal.

"Buset dah, gue masih normal kali, lagian gue kan ganteng, hehe" balas Rizal sambil tertawa.

"Gue aku sih lu ganteng, tapi sikap lu dingin, cuek, gimana cewek suka sama lu, modal ganteng doang tuh ga cukup, iya ga beb?" ucap Kinal.

"Iya, cuek banget" balas Beby.

"Gilaaa, gue dikeroyok" ucap Rizal.

"Hey-hey, ga boleh gitu" ucap Ve.

"Tuh, untung ada ketuan osis yang cantik badai yang masih belain gue" balas Rizal.

"Ya udah, duduk napa, dari tadi diri mulu" ucap Niko.

"Iya-iya" balas Rizal yang langsung duduk di sebelah Jeje.

"Eh sorry dy gue duduk di sini" ucap Rizal yang melihat Alldy duduk di sebelah Jeje juga.

"Apaan sih lu" ucap Jeje menyenggol Rizal.

"Haha, santai aja" sambung Alldy.

"Tapi kayanya lu lagi seneng zal" ucap Ayana.

"Iya dong" balas Rizal.

Rizal lalu mengeluarkan iphonenya dan membuka Line, tidak lama wajah Rizal yang tadinya senang tiba-tiba menjadi muram.

"Kenapa zal?" tanya Ayana yang melihat Rizal.

"Ah ga, ga kenapa-kenapa" jawab Rizal.

*To Be Continued*

Sumber : fanfiction jkt48
Previous
Next Post »
Thanks for your comment