Ayana sedikit bingung melihat raut muka Rizal yang tiba-tiba sedih.
"Yakin ga apa-apa?" tanya Ayana.
"Ga kok" jawab Rizal.
Rzal melihat status terbaru Sinka di Line yang mengatakan kalau Sinka sudah berpacaran hari ini. Rizal menutup Linenya dan memasukan hpnya ke saku celananya.
"Ve, kita ngumpul buat makan siang sama anggota osis yang lain" ucap seorang guru yang tiba-tiba datang.
"Iya pak, kita kesana" balas Ve.
"Yuk kita makan siang" ucap Ve berdiri.
"Ayo" balas Kinal dan Ghaida.
Mereka kemudian pergi berkumpul dengan anggota osis yang lain tapi, hanya Rizal yang masih duduk di lapangan. Mereka makan siang sampai-sampai Ayana sadar kalau Rizal tidak ada.
"Beb, aku ke tempat tadi bentar ya" ucap Ayana.
"Mau aku temenin?" tanya Beby.
"Ah ga usah, aku cuma bawa makanan nasi kotak dua" jawab Ayana.
"Buat siapa dua?" tanya Beby.
"Buat Rizal, kayanya dia ada masalah deh, ya udah aku pergi dulu ya" jawab Ayana.
"Iya" ucap Beby.
Ayana lalu menghampiri Rizal yang masih duduk di sana.
"Zal" sapa Ayana.
"Eh elu ay" ucap Rizal.
"Kok kamu ga ikut ngumpul?" tanya Ayana.
"Males, rame ay" jawab Rizal.
"Aku boleh duduk bareng kamu?" tanya Ayana.
"Boleh, duduk aja" jawab Rizal.
"Aku tau kalo kamu lagi ada masalah" ucap Ayana tiba-tiba.
Rizal hanya melihat Ayana yang duduk di sampingnya.
"Hak kamu juga buat ga cerita ke kita, aku ngerti kok" tambah Ayana.
"Maaf ya ay" ucap Rizal.
"Iya ga apa-apa, tapi kamu harus inget, aku, Beby, Niko, Kinal, Ghaida, Jeje, sama Alldy pasti selalu ada buat kamu, jadi sewaktu-waktu mau cerita, kita pasti ada" balas Ayana.
"Makasih ya" ucap Rizal.
"Iya, sekarang kita makan, ini aku udah bawaain nasi kota buat kamu" ucap Ayana.
"Ih ada ayam di kecapin" ucap Rizal senang melihat isi nasi kotak itu.
Mereka berdua makan bareng, dari kejauhan, Jeje melihat keakraban Ayana dan Rizal, dan Jeje pun sedikit lega.
"Huh, untung ada Ayana, semoga dia bisa menghibur Rizal" ucap Jeje pelan.
Suasana siang itu sangat menyenangkan, keakraban terlihat saat para guru, anggota osis, dan murid MOS makan bersama.
"Ini ngomong-ngomong Rizal kemana?" tanya Niko melihat ke sekeliling.
"Ih iya, Ayana juga ga ada" ucap Kinal.
"Mungkin Ayana sama Rizal lagi makan di tempat tadi kita ngumpul, Ayana soalnya bawa dua nasi kotak" sambung Beby.
"Jangan-jangan mereka pacaran lagi" ucap Niko penasaran.
"Ga mungkin, gue tau type cewek Rizal kaya gimana" balas Alldy sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.
Sinka merasa senang karena dia sudah mempunyai pacar walau pun ada sedikit perasaan yang aneh padanya.
"Aku seneng banget deh bisa jadi cowok kamu" ucap Farel menggandeng tangan Sinka sambil berjalan-jalan.
"Iya, aku juga seneng kok" balas Sinka.
"Ngepas banget ya, malem ini malem minggu pertama kita" ucap Farel.
"Iya" balas Sinka.
Mereka berdua berjalan jalan bersama, menikmati indahnya pemandangan.
Jam mennjukan pukul dua siang, semua murid berkumpul di lapangan. Anak osis mengabsen murid dari ruangannya masing-masing.
"Je gimana? lengkap?" tanya Rizal.
"Lengkap zal" jawab Jeje.
"Ya udah sini absennya, mau gue kasih ke guru" ucap Rizal.
Jeje memberikan keras selembar absen ke Rizal.
"Oiya zal, semangat" ucap Jeje mengacungkan dua jempolnya sambil tersenyum.
Rizal hanya tersenyum melihat Jeje, dia pun pergi ke guru untuk memberikan absen. Setelah guru menerima semua absen dan sudah lengkap, para murid kemudian memasuki bis sesuain dengan ruangannya.
"kita duduk di tempat tadi aja" ucap Shania.
Nabilah, Shania, dan Uty duduk bersama seperti saat mereka datang.
"Capek ya" ucap Uty.
"Iya capek banget" tambah Nabilah sambil memegang pundaknya.
Bis mulai berjalan, dari dalam bis, Rizal melihat keramaian di luar.
"Sinka, semoga kita bisa ketemu lagi, ngapain gue jadi galau gini, ayo dong zal, masa gitu aja galau" ucap Rizal dalam hati.
"Zal" sapa Jeje.
"Apa?" tanya Rizal.
"Duduk sini" jawab Jeje menarik tangan Rizal ke tempat duduk di belakang supir.
Mereka kemudian duduk berdua.
"Zal, lu lagi galau ye?" tanya Jeje penasaran.
"Ah, galau, galau kenapa" jawab Rizal mencoba mengelak.
"Galau gara-gara cewek kan? siapa sih ceweknya yang bisa bikin lu galau, lu kan identik dengan orang yang masa bodo, ga peduli sama sesuatu yang kurang penting, cuek, tapi kok bisa galau ya, haha" ucap Jeje.
"Buset, gue juga punya perasaan kali, biarlah, gue ga galau, dah lu tidur kenapa, capek tau ga dari tadi" balas Rizal.
"Ya udah, gue juga capek, mau istirahat" ucap Jeje.
Jeje lalu memakai earphone.
"Eh iya, kita selfie dulu, hampir lupa" ucap Jeje.
"Ah males ah" balas Rizal.
"Ayo dong, ga seru ah" ucap Jeje kecewa.
"Ya udah iya" balas Rizal.
"Nah gitu dong" ucap Jeje.
Jeje kemudian membuka kamera hp depannya dan mulai foto bersama Rizal.
"Lagi, senyum kenapa" ucap Jeje.
Rizal dengan terpaksa tersenyum dingin.
"Nah gitu harusnya dati tadi, kerenkan" ucap Jeje.
Setelah selesai foto, Jeje lalu menguploadnya di twitter, selang beberapa detik, hp Rizal berbunyi, Rizal membuka hpnya dan membaca notif masuk.
"Foto bareng cowok galau" ucap Rizal membaca notif tersebut.
"Ngapain sih nge tag nick twitter gue juga?" tanya Rizal heran.
"Ya udah sih ga apa-apa, retweet cepet" jawab Jeje.
"Iya, udah nih" ucap Rizal melihatkan layar hpnya.
"Oke bagus" balas Jeje.
Rizal lalu memasukan hpnya ke saku celananya.
Jeje tersenyum melihat Rizal yang sedikit kesal. Setelah selesai, Jeje melanjutkan mendengarkan musik dan kepalanya disenderkan ke pundak Rizal sambil memejamkan matanya. Rizal kaget, dan Rizal melihat wajah Jeje sedang tertutup matanya.
"Gue sadar je, lu cantik kalo lu lagi tidur, sayang je, Alldy suka sama lu, jadinya gue yang mundur" ucap Rizal dalam hati sambil tersenyum melihat jeje.
*To Be Continued*
Sumber : fanfiction jkt48
ConversionConversion EmoticonEmoticon