"Love Story" Part 18

Sinka begitu terkejut melihat Farel dan Naomi yang berdiri di pagar rumah.

"I,ini ga seperti apa yang kelian fikirkan" ucap Sinka.

Farel melangkah dan mendekati Rizal yang masih duduk di motornya.

"Lu habis dari mana aja sama cewek gue?" tanya Farel kesal.

"Tanya aja sama cewek lu" jawab Rizal.

"Heh, jangan macam-macem lu ya" ucap Farel menarik baju Rizal.

"Farel, jangan" potong Sinka.

"DIAAMMM....!" bentak Farel.

"Kamu ga usah belain dia" tambah Farel.

"Heh, lu jangan ngebentak dia, banci tau ga lu" ucap Rizal turun dari motornya.

"Hey kalian berdua, jangan berantem" potong Naomi yang menghampiri mereka Rizal dan Farel.

"Aku ga tau nama kamu siapa, dan hubungan kamu apa sama Sinka, tapi makasih udah anter Sinka pulang" tambah Naomi.

"Iya ka sama-sama, itu juga kebetulan ketemu Sinka di taman kota" ucap Rizal.

"Ya udah kalo gitu aku pulang dulu" tambah Rizal.

Rizal kemudian menaiki motornya.

"Hei bro, sampe ketemu di lapangan besok" ucap Rizal.

Farel hanya melihat Rizal dengan tatapan marah, dia sebenarnya ingin memukul Rizal langsung. Rizal kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Kamu ngapain aja sama cowok itu?" tanya Farel kesal.

Sinka berdiri di belakang Naomi sambil memeluk kakaknya.

"Ka..." ucap Sinka pelan.

"Kamu masuk deh dek" balas Naomi pelan.

Sinka lalu berlari memasuki Rumah.

"Hei, mau kemana?" teriak Farel.

"Hei, hei. Jangan pernah ngebentak Sinka" potong Naomi.

"Mending kamu pulang, turunin emosi kamu" tambah Naomi.

Dengan terpaksa, Farel kemudian pulang.

Keesokan harinya Niko dan yang lainnya sudah berkumpul di sekolah SMA J untuk pergi ke SMA K.

"Nik, Rizal kemana?" tanya Alldy.

"Engga tau" jawab Niko.

"Tolong telpon atau line atau apa gitu ke Rizal" tambah Niko.

"Iya, ini gue telpon" ucap Kinal menelpon Rizal.

"Ga diangkat nih" ucap Kinal.

"Lagi di jalan kali" sambung Ayana.

"Tuh orangnya" ucap Beby menunjuk motor yang memasuki parkiran.

"Nah iya" balas Niko.

Rizal kemudian menghampiri mereka semua.

"udah pada siap?" tanya Rizal.

"Udah, yang lain udah pada di dalam bis semua, tinggal nunggu lu doang" jawab Alldy.

"Ya udah kita berangkat" ucap Rizal.

"Kita juga harus ke mobil kita" ucap Ghaida.

Rizal, Niko dan Alldy memasuki bis. Sedangkan Kinal, Ghaida, Jeje, Beby dan Ayana menggunakan mobil pribadi. Mereka semua lalu pergi menuju ke SMA K.

Di perjalanan, Rizal berdiam diri sambil memikirkan sesuatu.

"Lu kenapa zal?" tanya Niko penasaran.

"Engga, ga kenapa-kenapa" jawab Rizal.

"Lu lagi ada masalah?" tanya Alldy.

"Tenang, masalahnya ga akan gue bawa ke lapangan" jawab Rizal.

"Itu baru kapten" ucap Niko.

Beberapa lama di perjalanan, mereka pun sampai di SMA K.

"Oke, sekarang kita sudah sampai, sekarang kalian ikut bapak" ucap pelatih.

Semua pemain mengikuti pelatih ke hall tempat lapangan futsal. Sepanjang perjalanan ke hall, mereka disambut dengan siswi-siswi dari SMA K.

"Tuh nik, banyak cewek cantik" bisik Alldy.

"Ga, gue maunya Nabilah" balas Niko.

Mereka semua kemudian sampai di ruang ganti.

"Kalian semua siap-siap, bapak mau ke panitia di lapangan, mau ngasih line upnya" ucap pelatih.

"Nih pak daftar pemainnya" ucap Rizal memberikan selembar kertas.

Pelatih kaget melihat daftar pemain yang menjadi starting line up.

"Kamu serius ini?" tanya pelatih.

"Iya" jawab Rizal.

"Oke" ucap pelatih.

Pelatih kemudian pergi ke lapangan.

"Kenapa sama pelatih?" bisik Niko ke Alldy.

"Ga tau" balas Alldy.

"Oke, gua ga sabar buat ngebantai mereka" ucap Niko.

"Gue suka sama semangat lu, tapi lu sama Alldy pake sweater tim futsal J" balas Rizal.

"Ha? maksud lu zal?" tanya Alldy heran.

Tidak lama, terdengar keramaian dari lapangan, terdengar teriakan-teriakan memanggil nama Farel, Bagas, Yuda.

"Hmm, bener dugaan gue, mereka jadi starting" kata Rizal dalam hati.

"Oke tim, saatnya kita ke lapangan" ucap Rizal.

"Seperti biasa, lima nama yang dipanggil duluan akan menjadi pemain utama dan sisanya pemain cadangan" tambah Rizal.

Satu nama di panggil sampai nama ke lima.

"Ki,kita cadangan" ucap Niko.

"I,iya" balas Alldy.

"Kalian pakai sweater tim futsal J" ucap Rizal.

Setelah lima nama dipanggil, tinggal tujuh nama pemain cadangan yang dipanggil. Satu nama sampai empat mulai masuk ke lapangan.

"Kita bertiga terakhir" ucap Niko.

"Gue mulai tau rencana B lu zal" ucap Alldy.

"Kita nikmatin pertandingan di bangku cadangan sambil membaca permainan mereka" balas Rizal.

Tidak lama, terdengar suara-suara dari lapangan.

"Kita panggikan tiga pemain bintang dari SMA J"

"Pemain bintang" ucap Niko tertawa kecil.

"NIKO..." teriak dari lapangan.

"Guys, gue duluan ke lapangan" ucap Niko.

"Oke" balas Alldy.

Selang beberapa menit.

"ALLDY..."

"Zal, gue duluan" ucap Alldy.

"Oke" balas Rizal melihat Alldy pergi.

"Tinggal gue sendiri. Pah, mah, ka Melody, doain aku" kata Rizal dalam hati.

"Dan nama terakhir, ini adalah kapten tim futsal dari SMA J, dia salah satu pemain kunci dalam timnya, dan juga ganteng. Tanpa berlama-lama langsung saja kita panggil, kapten Rizal. Ayo semua, Rizal, Rizal, Rizal" suara dari lapangan.

Rizal bersiap-siap memasuki lapangan, dia sedikit gugup, dengan perlahan melangkah dia memasuki lapangan. Saat sudah di lapangan, semua siswi yang melihatnya histeris.

"Oh itu Rizal" ucap Yuda.

"Kita harus berhati-hati sama tiga nama terakhir" balas Farel.

"Iya. Niko, Alldy, dan Rizal" sambung Bagas.

"Shan, ka Rizal keren banget" ucap Nabilah.

"Iya, liat semua cewek di sini, pada histeris bil" balas Shania.

"Oh itu Rizal. yang kita ketemu di bioskop" ucap Lidya.

"Iya" balas Tata.

"Ganteng banget.." ucap Yupi.

"Yupi inget, ada Bagas" balas Ikha.

"Iya nih Yupi, bilangin bagas loh" ucap Viny.

"Oh itu namanya Rizal" bisik Naomi.

"Iya ka, aku kenal dia pas di tempat wisata" balas sinka melihat Rizal.

*To Be Continued*
Previous
Next Post »
Thanks for your comment