"Love Story" Part 44

Tanpa diduga Rizal menyandarkan kepalanya ke pundak kiri Michelle, Michelle hanya diam tertunduk sambil tersenyum, dia menyukai kebersamaannya bersama Rizal, Michelle sendiri tidak tau kapan perasaan suka ke Rizal muncul, yang dia tau saat bersama Rizal dia merasa senang.

"Akhir-akhir ini masalah banyak banget" ucap Rizal sambil kembali duduk tegak.

"Eh? masalah apa?" tanya Michelle lembut.

"Tumben ngomongnya lembut?" tanya Rizal.

Michelle sontak kaget, dia langsung memalingkan wajahnya dari Rizal.

"E..emang biasanya gimana?" tanya Michelle sambil menunduk.

"Ya biasanya judes, jutek, pokoknya ngeselin deh" jawab Rizal.

"Kamu kenapa sih dari tadi nunduk terus?" tanya Rizal.

"Eng..engga" jawab Michelle.

Rizal terlihat sedikit kesal melihat Michelle yang menunduk, dengan perlahan Rizal mengangkat dagu Michelle dan mengarahkannya ke muka Rizal.

"Kalo ada orang ngomong itu liat mukanya, biar seakan menghargai orang yang ngomong" ucap Rizal.

"Emmm..." balas Michelle yang kini menatap muka Rizal.

Beberapa detik memegang dagu Michelle, Rizal pun melepaskannya dan membuat Michelle kembali menunduk.

"Yeh nunduk lagi, terserah kamu deh" ucap Rizal.

"Zal" tegur Michelle.

"Em apa?" tanya Rizal.

Dengan perlahan Michelle melihat muka Rizal.

"Kapan kamu jadian sama kak Naomi?" tanya Michelle.

"Eh jadian? aku engga pacaran sama kak Naomi" jawab Rizal.

"Tapi waktu itu kakak aku bilang.........."

"Oh itu, yang dibilang kakak kamu ga bener, kalo ga percaya tanya aja langsung ke kak Naomi" potong Rizal.

"Oh syukur deh" kata Michelle dalam hati.

"Oiya, kamu sama kakak aku kok bisa saling kenal?" tanya Michelle.

"Em itu, engga sengaja kenal" jawab Rizal.

"Maksudnya?" tanya Michelle.

Rizal sejenak berpikir, Michelle hanya menatap Rizal heran.

"Waktu kemaren-kemaren kakak kamu pernah terluka ga?" tanya Rizal.

"Terluka? maksud kamu apa? ya engga lah" jawab Michelle.

"Coba inget lagi" ucap Rizal.

Michelle seketika terdiam.

"Waktu itu sih pernah kakak aku pulang ke rumah mukanya pada memar" balas Michelle.

"Nah itu" ucap Rizal.

"Nah itu apa?" tanya Michelle.

"Dia kaya gitu gara-gara aku" jawab Rizal.

Michelle kaget dan dia langsung berdiri dari duduknya.

"Jadi kamu yang mukulin kakak aku?" tanya Michelle.

"Biar aku jelasin" jawab Rizal yang berdiri juga.

"Aku ga butuh penjelasan kamu" ucap Michelle yang lalu berjalan pergi.

"Chel, tunggu" balas Rizal yang mengikuti dari belakang.

Baru beberapa meter berjalan, Michelle berbalik dan melihat Rizal.

"Jangan deketin aku, aku benci sama kamu" ucap Michelle.

"Kamu boleh benci sama aku, tapi kamu harus tau, kakak kamu yang nyerang aku duluan" balas Rizal.

"Kakak aku engga mungkin nyerang orang tiba-tiba kalo ga ada sebabnya" ucap Michelle.

"Iya, sebabnya panjang, aku ga mungkin cerita ke kamu soalnya kamu pasti ga percaya, lebih baik kamu tanya sama kakak kamu" balas Rizal.

Dengan kesal, Michelle langsung pergi meninggalkan Rizal. Setelah sendiri, Rizal berjalan ke parkiran taman untuk pulang.

"Rizal...." teriak seseorang.

Rizal menoleh dan menaruh helm di atas motor.

"Viny.. Alldy.." ucap Rizal pelan.

"Hai zal" sapa Viny sambil tersenyum.

"Kalian kok bisa disini?" tanya Rizal heran.

"Suka-suka lah, emang ini taman kota punya bapak lu" jawab Alldy.

"Bukan, maksudnya bukan itu" ucap Rizal.

"Ga usah didengar zal omongan si Alldy. Sebenernya kita disini gara-gara males pulang" ucap Viny.

"Oh gitu" balas Rizal.

"Lu sendiri aja zal?" tanya Alldy.

"Iya gue sendiri" jawab Rizal.

"Terus lu sekarang mau kemana?" tanya Alldy.

"Tadinya mau pulang, tapi ketemu kalian jadi ga jadi" jawab Rizal.

"Ya udah ikut kita aja" ajak Viny.

"Ikut kemana?" tanya Rizal.

"Ke taman" jawab Viny.

"Sebenernya gue abis dari sana, tapi ya udah lah gue lagian males pulang" ucap Rizal.

"Ya udah masuk" sambung Alldy.

Rizal mengikuti Viny dan Alldy untuk kembali ke dalam taman, mereka berjalan-jalan sambil melihat bunga-bunga.

"Vin.." ucap Rizal.

"Apa zal?" tanya Viny.

"SMA K udah pulang semua anak-anaknya?" tanya Rizal.

"Udah, tapi kak Imel kayanya jalan-jalan sama temennya" jawab Viny.

"Eh?" ucap Rizal kaget.

Viny hanya tertawa kecil melihat wajah Rizal yang kaget mendengar nama Imel.

"Kak Imel perginya sama temen-temen sekelasnya, bukan sama temen aku" ucap Viny.

Rizal hanya terdiam, dia sedikit panik mendengar ucapan Viny.

"Aku ga maksa kok zal kalo kamu engga mau cerita siapa kak Imel itu, soalnya setiap orang pasti punya rahasia yang ga mau diketahui sama siapapun" tambah Viny.

"Makasih ya vin" ucap Rizal.

"Iya sama-sama" balas Viny sambil tersenyum.

"Ehem.." potong Alldy.

"Kayanya punya rahasia nih?" tanya Alldy.

"Et kepo lu" jawab Rizal.

Setelah beberapa menit berjalan di taman, mereka kembali ke parkiran.

"Nonton yuk" ajak Viny.

"Nonton apa?" tanya Alldy.

"Film yang baru itu" jawab Viny.

"Dibalik 98?" tanya Rizal.

"Iya itu, nonton yuk al" jawab Viny.

"Ya udah iya" ucap Alldy.

"Lu ikut ga zal?" tanya Alldy.

"Ikut lah, lagian dirumah gue kayanya ga ada orang" jawab Rizal.

Kemudian Alldy, Viny, dan Rizal pergi ke salah satu mall di Jakarta. Sesampainya disana, mereka langsung memesan tiket.

"Aku beli pop corn dulu ya" ucap Viny yang lalu pergi.

"Zal, lu sama Sinka gimana?" tanya Alldy.

"Ya gitu, cowoknya ribet banget lagian" jawab Rizal.

"Cowok? cowoknya Sinka?" tanya Alldy kaget.

"Iya cowoknya" jawab Rizal.

"Emang dia udah punya pacar?" tanya Alldy.

"Lah emang lu belum tau kalo dia udah punya pacar?" tanya Rizal.

"Lu ga pernah cerita" jawab Alldy.

"Oh ya udah, lu tau kan sekarang" ucap Rizal.

"Parah lu zal, lu mau jadi perusak hubungan orang?" tanya Alldy.

"Iya, mau banget gue rusak hubungan mereka" jawab Rizal.

"Wah bener-bener parah lu zal, gue tau lu suka banget sama Sinka, tapi kalo dia udah punya pacar terus lu mau ngerusak hubungan mereka, lu salah, nih gue kasih tau pemujaan yang berlebihan itu engga baik, mending lu sama Viny" ucap Alldy.

"Masalahnya lu ga tau cowoknya kaya apa" balas Rizal.

"Emang kaya apa? siapa sih cowoknya?" tanya Alldy.

"Cowoknya Farel, dia tuh udah selingkuh sama cewek lain, gue ga mau kalo Sinka digituin sama dia" jawab Rizal.

"Mungkin lu salah liat kali, mungkin aja dia lagi sama sepupunya kaya gue sama Viny" ucap Alldy.

"Lu salah dy, dia bukan sepupunya" kata Rizal dalam hati.

"Hayo apa sebut-sebut nama aku" ucap Viny yang tiba-tiba muncul.

"Geer lu" balas Alldy.

Tidak lama mereka menunggu, pintu theater dibuka, mereka bertiga masuk dan mulai menonton. Dua jam berlalu, mereka semua keluar dari bioskop.

"Makan dulu yuk" ajak Viny.

"Iya nih, gue laper" sambung Alldy.

"Ya udah, kita makan di KFC" ucap Rizal.

Mereka pun pergi ke KFC. Saat ingin masuk, Rizal menghentikan langkahnya.

"kenapa zal?" tanya Viny dan Alldy.

Dengan berjalan cepat Rizal masuk ke dalam KFC.

"Aku pesen makanan dulu ya" ucap Ochi yang lalu berdiri.

"Eh dia kan" tambah Ochi melihat Rizal berjalan cepat ke arah mereka.

"siapa?" tanya Farel menoleh.

Saat baru menoleh ke belakang.

"Bruukk..."

Ochi, Viny, Alldy, dan pengunjung lain kaget melihat Farel yang terjatuh dari kursinya.

*To Be Continued*

Previous
Next Post »
Thanks for your comment